Mohon tunggu...
Prabu Bolodowo
Prabu Bolodowo Mohon Tunggu... wiraswasta -

" I WANT TO MAKE HYSTORY, NOT MONEY."

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pulang Jum'atan terjebak Black Nazareth

14 Januari 2015   16:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:10 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_390667" align="aligncenter" width="560" caption="Tanpa alas kaki, mereka mengikuti prosesi hingga dini hari"][/caption]

Metro Manila, Jum’at, 9 januari 2015, mobil yang kutumpangi terpaksa lewat jalan-jalan kecil untuk mencapai Golden Mosque, di distrik Quiapo. Padahal jarak tempatku menginap dengan masjid yang di bangun pada era President Marcos ini tak sampai 2 Km.

Setelah setengah jam lebih, akhirnya sampailah di pintu gerbang Golden Mosque. Alhamdulillah, khotbah jum’at masih berlangsung, hingga ibadah sholat jum’at hari ini dapat kulaksanakan dengan baik.

Selesai Jum’atan, kulihat jalanan depan gerbang masjid penuh puluhan ribu orang. Namun mereka ini bukan jemaah yang pulang dari sholat Jum’at macam yang jamak terjadi di Jakarta. Mereka terus berjalan bagai arus air bah.

Rupanya mereka datang dari penjuru kota di Philipina, berjalan kaki menuju distrik Quiapo. Mereka mengenakan seragam kaus bergampar dengan tulisan “Black Nazarene”. Diantara barisan, beberapa orang mendorong kereta yang memuat kayu salib hitam dengan hiasan bunga dan aksesoris lainnya.

Sepanjang jalan yang dilewatinya, sejumlah orang berlari mencoba memegang kayu salib serta beberapa orang melemparkan handuk kecil ke seseorang diatas kereta untuk mengusapkannya ke kayu salib hitam tersebut.

Tak terasa aku terjebak oleh gerakan arus manusia ini. Moment demikian langsung kupotret dengan hp. Ternyata aksiku yang sedang jeprat-jepret dilihat sejumlah orang. Mereka melongo melihatku.

[caption id="attachment_390669" align="aligncenter" width="371" caption="Rayakan Perbedaan anjuran motto KOMPAS"]

14212013851723901330
14212013851723901330
[/caption]

14212015701276231957
14212015701276231957

1421201691896222408
1421201691896222408

Barulah aku sadar, ternyata kostumku berbeda sama mereka. Untung, tidak ada ormas berkedok agama di Manila.

Pulang dari jum’atan, aku menyadari jika telah terbawa gelombang manusia yang eforia. Jutaan rakyat Philipinia hari itu tengah merayakan “Black Nazarene”.

“ Ini Prosesi Black Nazarene yang hanya ada di Philipina. Semua orang yang berada di lingkungan salib mencoba menyentuh patung itu . Orang percaya bahwa keajaiban bisa terjadi setelah menyentuhnya “, kata pria didekatku dengan suara keras.

14212017841678697
14212017841678697


14212018411044449470
14212018411044449470

[caption id="attachment_390675" align="aligncenter" width="300" caption="interior Golden Mosque"]

14212018741565641328
14212018741565641328
[/caption]

Ok. Menjadi kepo dengan kostum berbeda dengan mereka yang dilanda eforia, bisa mendatangkan masalah. Maka lebih baik, silakan pembaca nanya mbah google lebih lanjut. Salamat na.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun