Mohon tunggu...
Prabu Siagian
Prabu Siagian Mohon Tunggu... -

Fearless

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menyikapi Hedonisme di Kampus

11 Desember 2011   06:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:32 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beda referensi, beda definisi mengenai hedonisme. Namun secara umum, hedonisme didefinisikan sebagai pandangan untuk mendapatkan kesenangan dengan memiliki barang atau jasa yang memberikan kepuasan tertinggi. Barang atau jasa ini umumnya berupa barang dan jasa mewah yang harganya tinggi. Bagi saya, hedonisme adalah hal yang wajar, sebab manusia selalu mengejar kepuasan tertinggi yang bisa ia dapatkan. Jujur, ini hal yang tak dapat dipungkiri. Tak ada yang salah dengan membeli mobil mewah karena kita tahu kita akan merasa lebih puas dengan itu. Itu normal. Malah kadang, barang mewah itu punya fitur yang memudahkan kita.

Namun ketika pandangan hedonisme merasuk ke segala lini kehidupan, termasuk kampus, kita harus tetap bijaksana. Ada setidaknya 3 poin yang harus saya tekankan. Pertama, alokasi penggunaan uang. Uang harus dialokasikan secara tepat. Kita harus mendahulukan untuk membeli barang yang dibutuhkan (needs) ketimbang yang diinginkan (wants). Kedua, ingat hal yang paling esensial. Ketika di kampus, kita harus sadar bahwa yang terpenting adalah tetap mengejar nilai akademis. Ketiga, ingat sumber uang itu berasal. Para mahasiswa yang belum bekerja harus ingat bahwa uang yang mereka habiskan itu berasal dari orang tua. Oleh karenanya, gunakan sebijak mungkin dan sadar diri.

Prabu Siagian

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun