Mohon tunggu...
Prabawati Suryaningrum
Prabawati Suryaningrum Mohon Tunggu... Guru - Bahasa Indonesia

Aktif dalam pendidikan, Bahasa Indonesia dan sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak untuk Simbok

20 Mei 2023   12:00 Diperbarui: 20 Mei 2023   12:25 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam temaram cahya lampu,

ku tatap raut wajahmu yang terpampang dalam selembar kertas tanpa bingkai.

Begitu tajam biji matamu menyiratkan sejuta makna, sejuta tanya...

Teringat saat kau mengajakku menganyam hari-hari,

Walau kau tahu aku masih ingusan, tapi kau tanamkan ilalang dalam batu terjal

Kau sibak tirai-tirai dan membiarkan aku terperangkap di dalamnya

Hingga waktu datang untuk bermain dengan kehidupan

Dan kau pun belum sempat mengecap manis buah yang kau tanam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun