Beberapa hari yang lalu kita dengar berita tentang pertengkaran antara Puan Maharani dengan Jokowi dalam pertemuannya dengan ketua umum partai PDI Perjuangan megawati sukarni putr. Dikabarkan bahwa seorang Puan Maharani mengusir seorang Jokowi yang di kabarkan akan menjadi calon Presiden mewakili Partai PDI Perjuangan dalam pemilu Presiden 2014 mendatang di karenakan peran Jokowi dinilai tidak berperan dalam mendongkrak perolehan suara partai PDI Perjuangan dalam pemilihan legislative 9 april lalu. Perolehan PDI Perjuangan dalam pemilu legislative kemarin hanyalah sekitar 19% sedangkan target yang ingin di capai PDI Perrjuangan adalah 30% dengan menjadikan Jokowi sebagai alat pendongkrak partai tersebut. Namun pada kenyataannya puan dan jokwi membantah dengan tegas pemberitaan tersebut, alasannya bahwa dalam pertemuan tersebut puan maharani tidak ada dalam pertemuan tersebut dan puan sedang bertolak ke Hongkong. Dan jokowi pun menegaskan bahwa tidak ada pengusiran dalam dirinya oleh puan maharani. Begitu tegas jokowi
Menaggapi insidentersebut menurut saya sendiri bahwasanya peran Jokowi tidak efektif dalam pendongkrakan suara parati PDI P. ya begitu sih ya kalau cuma manfaatin nama Jokowi dalam pendongkrakan suara. Sepertinya itu suatu balasan karena memanfaatkan Jokowi. Dan dengan kabar berita tersebut yang masih simpang siur kebenarannya menurut saya malah menjadikan citra partai PDI Perjuangan semakin buruk karena semakin menjelaskan bahwa Jokowi adalah boneka megawati dan partai PDI Perjuangan. Dengan demikian peran Jokowi pun belum berhasil mendingkrak perolehan partai mencapai 30% dan dengan demikian dapat di pastikan PDI Perjuangan harus berkoalisi dengan partai lain.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI