Laznas PPPA Daarul Qur'an bersama Rumah Tahfizh Center (RTC) kembali menggelar Wisuda Akbar. Ini menjadi acara wisudanya penghafal Al-Qur'an yang ke 10 setelah sebelumnya tertunda karena pandemi.
Pada 2022 ini, Wisuda Akbar berlangsung di 11 daerah 10 provinsi. Wisuda Akbar sendiri merupakan sebuah gelaran tahunan dalam rangka memberikan apresiasi dan motivasi kepada santri untuk menghafal Al-Qur'an. Tidak hanya santri, Wisuda Akbar juga melibatkan masyarakat luas untuk berpartisipasi di dalamnya.
Acara ini adalah momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh santri Rumah Tahfizh dari berbagai daerah di Indonesia. Bahkan tidak hanya para santri, orang tua dan pengajar pun sangat menantikan anak-anak mereka diwisuda dalam acara akbar ini.
Sebab, gelaran Wisuda Akbar ke-9 terakhir kali dilaksanakan pada 2019 silam. Wisuda Akbar yang seharusnya berlangsung setiap tahun harus vakum selama dua tahun karena pandemi Covid-19.
Wisuda Akbar 10 telah terselenggara di 10 daerah pada Ahad (23/10/2022). Sementara acara puncak Wisuda Akbar 10 berlangsung di Masjid Istiqlal Jakarta pada Ahad (30/10/2022) yang diikuti oleh rumah tahfidz dari wilayah Jakarta, Depok, Bekasi, Karawang, Banten, Bogor, Bandung dan Cirebon.
Direktur Utama Laznas PPPA Daarul Qur'an Abdul Ghofur sangat bersyukur akhirnya lembaganya bersama RTC bisa kembali menggelar wisuda untuk para penghafal Qur'an.
"Wisuda akbar adalah salah satu ikhtiar lembaga kami yang memang fokus bergerak dalam dakwah tahfidzul Qur'an. Tentu ini merupakan ajang kebanggaan bagi para penghafal Qur'an untuk mempersembahkan hafalan Al-Qur'annya. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan mensukseskan acara ini," ujar Ghofur salam siaran persnya.
Head of RTC, Diki Alaudin mengatakan bahwa latar belakang dilaksanakannya Wisuda Akbar ke-10 adalah untuk kembali menghidupkan semangat menghafal Al-Qur'an. Menurutnya, ini adalah momentum yang tepat untuk membangkitkan lagi gairah menghafal Al-Qur'an di kalangan santri dan masyarakat.
"Wisuda Akbar kembali menjumpai masyarakat dan berusaha untuk mengajak serta peran masyarakat untuk menjadi penghafal Al-Qur'an sesuai dengan moto RTC yaitu semua bisa menjadi santri, semua bangga bisa menjadi santri," tutur Diki.
Santri dan masyarakat menyetorkan hafalan Al-Qur'an mulai dari 5 juz dan kelipatannya, yaitu 10, 15, 20, 25 hingga 30 juz. Tidak hanya itu, peserta juga bisa menyetorkan hafalan Al-Qur'an lainnya seperti surat pilihan yang terdiri dari Al-Waqiah, Ar-Rahman, Al-Mulk, Yaa Siin, Al-Kahfi hingga juz 30.