KH. Yusuf Mansur merasa terhormat karena kawasan pemakaman di pesantrennya kembali dipercaya untuk menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi salah satu tokoh agama di Indonesia, yakni almarhum Ustadz Maaher At-Thuwailibi.
Seperti diketahui, Ustadz Maaher menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Tahanan Bareskrim Polri pada Senin (8/2) malam. Menurut kabar yang tersiar, Ustadz Maaher meninggal dunia akibat sakit yang ia derita.
"Tadi malem (keluarga Ustadz Maaher menghubungi KH. Yusuf Mansur) kayak keluarga Syekh Ali dulu, bilang seumpama dimakamin boleh kagak? Saya bilang, ya terbuka sekali," kata KH. Yusuf Mansur menceritakan saat pihak keluarga Ustadz Maaher berkeinginan memakamkan jenazah Ustadz Maaher di Pesantren Tahfidz Daarul Qur'an.
Selain itu, kebaikan dari bacaan Al-Qur'an yang setiap hari para santri dawamkan diharapkan sampai juga ke almarhum Ustadz Maaher.
Di mata KH. Yusuf Mansur, Ustadz Maaher adalah sosok yang pekerja keras dan dermawan. Menurutnya, Ustadz Maaher kerap berbagi kepada orang lain dari hasil usahanya.
"Orangnya dermawan, dia berani tekor, jualan minyak wangi, kitab, gamis, uangnya dibagi-bagiin ke orang," tuturnya.
Tak lupa, KH. Yusuf Mansur juga meminta seluruh masyarakat untuk mendoakan Ustadz Maaher agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah. "Bagi kita yang masih pada hidup, nggak ada yang lebih baik selain memaafkan, doakan beliau, semoga husnul khatimah," imbuhnya. []Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H