Ketua Umum Gerakan Pakai Masker (GPM), Sigit Pramono menyatakan bahwa dengan menggunakan masker ternyata dapat menurunkan risiko penularan Virus Covid-19 hingga 75 persen. Hal itu ungkapkannya dalam acara Penyuluhan Pakai Masker untuk Pondok Pesantren yang digelar secara daring pada Rabu (19/8).
Dalam acara yang bekerja sama dengan Bank Danamon Syariah dan Laznas PPPA Daarul Qur'an itu Sigit berkata, "memakai masker ternyata bisa menurunkan penularan Covid-19 sampai 75 persen, jadi besar sekali manfaatnya, memang cara melindungi diri ada tiga, memakai masker, jaga jarak dan cuci tangan, tapi memakai masker sendiri bisa menurunkan risiko sampai 75 persen."
Gerakan Pakai Masker sendiri merupakan gerakan yang lahir dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Gerakan ini bersifat nirlaba atau tidak mencari keuntungan. Tujuannya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih memperhatikan kesehatan di masa pandemi Covid-19, terutama dengan memakai masker.
Sugit melihat bahwa pesantren berpotensi menjadi klaster baru penularan Covid-19 jika tidak diimbangi dengan pencegahan yang tepat. Mengingat, adanya kasus santri yang positif terpapar Covid-19 di salah satu pondok pesantren di Jawa Timur.
"Karena yang terkena infeksi Covid-19 ini juga warga pesantren, makanya kita harus hati-hati, jangan sampai pesantren kita ditutup hanya karena Covid-19," ujar Sigit.
Baca juga KH. Yusuf Mansur: Mematuhi Protokol Kesehatan di Masa Pandemi Adalah IbadahÂ
Menurut Sigit, kebiasaan memakai masker telah terbukti dapat meredam pandemi. Seperti saat dunia menghadapi wabah Flu Spanyol 100 tahun silam, tepatnya pada 1918 yang menewaskan sekitar 50 ribu jiwa. Saat itu, salah satu penanganannya adalah dengan menggunakan masker.
"Memakai masker ternyata merupakan penanganan wabah 100 tahun yang lalu, 1918 di dunia ada yang namanya Flu Spanyol, yang meninggal 50 juta orang lebih dan ternyata pencegahannya adalah dengan pakai masker," tuturnya.
Selain itu, bagi pesantren yang sudah beroperasi Sigit mengingatkan agar tetap menjaga kesehatan di lingkungan pesantren. Menyikapi kebiasaan baru di era pandemi Covid-19 ini, santri dianjurkan untuk memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak bahkan saat melaksanakan sholat.
Sebab kondisi yang harus ditegakkan saat ini adalah tetap menjaga jarak sosial meski saat beribadah. Seperti dicontohkan Arab Saudi dalam menggelar sholat di Masjidil Haram. Meski menjadi pusat peribadahan umat muslim, pelaksanaan sholat di Masjidil Haram tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19. Hal itu membuktikan bahwa agama dapat secara lentur mengikuti arus zaman. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H