Bawuran. Salah satunya adalah masyarakat harus dapat memilah dan mengolah sendiri sampah mereka. Untuk itu, tim PPK Ormawa Himafi FMIPA UNY mengadakan program yang dapat membantu masyakarat Desa Bawuran, khususnya Dusun Bawuran II dalam pengolahan sampah.
Penutupan TPAS Regional Piyungan mulai tanggal (23/7/23) memberikan dampak yang cukup besar bagi masyarakat DesaPada (25/9/23), tim PPK Ormawa Himafi FMIPA UNY melaksanakan sosialisasi ember tumpuk dan losida kepada ibu-ibu PKK Dusun Bawuran II. Ember tumpuk sendiri merupakan sebuah suatu alat untuk pengolahan sampah organik dimana dua ember disatukan dengan cara ditumpuk kemudian pengolahan sampahnya akan dibantu dengan maggot BSF. Ember tumpuk nantinya juga akan menghasilkan pupuk organik cair yang dapat bermanfaat bagi warga. Sedangkan losida atau lodong sisa dapur merupakan sebuah media dari pipa paralon yang di bagian bawahnya terdapat lubang-lubang kecil kemudian ditanam yang hasil akhirnya nanti juga dapat menjadi pupuk. Sisa-sisa dapur yang dihasilkan baik dari sisa sayur-sayuran ataupun buah-buahan dapat dimasukkan ke dalam ember tumpuk maupun losida.
Kegiatan sosialisasi dilaksanakan di Rumah Bapak Kepala Dusun Bawuran II. Dalam sosialisasi tersebut, tim PPK Ormawa Himafi FMIPA UNY memberikan penjelasan singkat serta cara kerja ember tumpuk dan losida. Kemudian, masing-masing RT akan mendapatkan satu ember tumpuk dan satu losida untuk dilakukan uji coba penggunaan ember tumpuk dan losida di masing-masing RT.
Sebagai bentuk tindak lanjut dari sosialisasi yang telah dilaksanakan sebelumnya, pada (14/10/23) tim PPK Ormawa Himafi FMIPA UNY membagikan ember tumpuk kepada warga Dusun Bawuran II dengan menambahkan tiga paket ember tumpuk disetiap RT yang nantinya akan tersebar di beberapa titik di RT tersebut. Tim PPK Ormawa Himafi FMIPA UNY dibantu dengan pemuda setempat membagikan ember tumpuk tersebut dengan cara mendatangi rumah-rumah warga dan kemudian mengajak warga ke titik lokasi yang nantinya akan digunakan untuk penempatan ember tumpuk. Pada kesempatan kali ini tidak hanya ibu-ibu PKK yang hadir, tetapi semua warga diajak untuk ikut serta.
Harapannya dengan dibagikannya ember tumpuk dan losida, warga dapat menjadi lebih sadar dan paham tentang pengolahan sampah organik. Dan apabila alat tersebut dapat digunakan secara maksimal oleh warga, nantinya sampah-sampah organik tersebut juga akan bermanfaat bagi warga itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H