Dalam upaya mendukung pengembangan pariwisata di Kabupaten Jember, Program Penguatan Kapasitas (PPK) Ormawa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Universitas Jember (UNEJ) telah meluncurkan inovasi terbaru berupa aplikasi Augmented Reality (AR) yang diberi nama *WIDAMAR* (Wisata Dam Kembar Augmented Reality). Aplikasi ini dirancang untuk mendongkrak pemasaran dan daya tarik wisata Dam Kembar sebagai salah satu destinasi ekowisata unggulan di wilayah tersebut.
Aplikasi WIDAMAR: Pengalaman Wisata yang Berbeda
Aplikasi WIDAMAR menawarkan pengalaman wisata yang unik dan berbeda bagi para pengunjung Dam Kembar. Melalui teknologi AR, wisatawan dapat menikmati penampakan virtual dari lokasi wisata ini, dilengkapi dengan berbagai informasi terkait yang dapat diakses langsung melalui perangkat pintar mereka. Informasi yang disajikan mencakup sejarah, keindahan alam, serta keunikan dari Dam Kembar, sehingga menambah nilai edukasi dan rekreasi secara bersamaan.
"Aplikasi ini nantinya digunakan untuk memasarkan wisata Dam Kembar. Dengan aplikasi ini, wisatawan akan mendapatkan pengalaman yang berbeda," ujar Adis, Ketua PPK Ormawa BEM Fasilkom UNEJ.Â
Inovasi Sesuai Bidang Keilmuan Mahasiswa Fasilkom UNEJ
Langkah ini tidak hanya sebagai wujud inovasi yang sesuai dengan bidang keilmuan mahasiswa Fasilkom UNEJ, tetapi juga diharapkan menjadi pionir dalam pengembangan destinasi wisata digital di Kabupaten Jember. Dengan memanfaatkan keahlian teknologi yang dimiliki, mahasiswa Fasilkom berkomitmen untuk turut serta mengatasi permasalahan desa di Kabupaten Jember melalui solusi berbasis teknologi digital.
"Karena kita dari mahasiswa Fasilkom, kami ingin memberikan ilmu kami seputar teknologi dalam mengatasi permasalahan desa di Kabupaten Jember," tambah Adis.
Pengembangan Destinasi Ekowisata Digital
Potensi yang dimiliki Dam Kembar sebagai destinasi wisata dengan konsep ekowisata menjadi dasar dari pengembangan aplikasi ini. BEM Fasilkom UNEJ melihat peluang untuk memaksimalkan pengelolaan Dam Kembar sehingga dapat berkembang menjadi destinasi ekowisata yang tidak hanya menarik bagi wisatawan, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat setempat.Â