Mohon tunggu...
PPK ORMAWA BEM FMIPA UNNES
PPK ORMAWA BEM FMIPA UNNES Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tim Program Penguatan Kapasitas Ormawa BEM FMIPA Universitas Negeri Semarang

PPK Ormawa BEM FMIPA merupakan program penguatan kapasitas ormawa melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Desa Singosari, Boyolali

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inovasi Tepung Mocaf : Kolaborasi Kreatif PPK ORMAWA BEM FMIPA UNNES dan Warga Desa Singosari

2 September 2024   10:00 Diperbarui: 3 September 2024   12:11 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desa Singosari, Boyolali (Dokpri)

Inovasi Tepung Mocaf : Kolaborasi Kreatif PPK ORMAWA BEM FMIPA UNNES dan Warga Desa Singosari

Desa Singosari memiliki tanah yang sangat subur sehingga berbagai tanaman pertanian dapat tumbuh di sana. Salah satu hasil pertanian di desa ini adalah ubi kayu atau singkong. Masyarakat desa biasa memanfaatkan singkong sebagai bahan makanan sehari-hari yang diolah dengan cara digoreng atau direbus. Pemanfaatan singkong yang masih sederhana menggugah tim PPK Ormawa BEM FMIPA UNNES untuk berkolaborasi bersama masyarakat menghasilkan produk berbahan dasar singkong yang multifungsi dan bernilai ekonomis tinggi. Produk yang akan dibuat adalah mocaf, produk tepung dari singkong yang telah dimodifikasi dengan cara fermentasi oleh bakteri asam laktat melalui perendaman selama 3 hari 2 malam. Fermentasi yang dilakukan mengubah karakteristik tepung sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku berbagai produk pangan.

Desa Singosari, Boyolali (Dokpri)
Desa Singosari, Boyolali (Dokpri)

Pada tanggal 28 Juli 2024, bersama narasumber Ibu Hendrati Sri Kristyaningsih sebagai pemilik pusat inovasi olahan singkong Hend's Boyolali dan tim PPK Ormawa BEM FMIPA UNNES, sejumlah 35 warga desa turut berpartisipasi aktif dalam pelatihan ini. Warga desa diajarkan berbagai tahapan pembuatan tepung. Langkah pertama singkong dikupas dan dicuci sampai bersih kemudian dipotong menggunakan alat khusus hingga singkong berbentuk kecil dan tipis (berbentuk chips). Chips singkong kemudian direndam didalam air selama 3 hari 2 malam dalam keadaan tertutup rapat dan chips dijemur sampai benar-benar kering. Berbagai tahapan tersebut telah dilakukan oleh tim PPK sebelumnya. Di hari pelatihan warga desa melanjutkan proses selanjutnya, yaitu penggilingan chips kering menjadi tepung menggunakan mesin penepung. Pada pelatihan kali ini warga desa juga langsung mengaplikasikan pemanfaatan tepung mocaf menjadi produk atau olahan lain, yaitu brownis.

Desa Singosari, Boyolali (Dokpri)
Desa Singosari, Boyolali (Dokpri)
Warga Desa sangat menikmati dan antusias terhadap kegiatan pelatihan ini karena dapat berpraktik langsung dan membuat brownis bersama-sama, selain itu tepung mocaf juga dinilai masih asing dikalangan warga desa sehingga warga desa lebih penasaran dan cukup antusias. Tepung mocaf memiliki banyak keunggulan diantaranya tekstur yang lebih halus, warnanya lebih putih dan mengandung lebih sedikit gula dibanding terigu sehingga aman untuk dikonsumsi penderita diabetes atau disebut gluten free yang juga cocok untuk diet.

Desa Singosari, Boyolali (Dokpri)
Desa Singosari, Boyolali (Dokpri)

Dengan ilmu yang didapat dari pelatihan ini, warga Desa Singosari diharapkan semakin terdorong untuk terus beraksi, memaksimalkan potensi singkong menjadi tepung yang kaya manfaat dan memiliki peluang penjualan yang menjanjikan. Tak hanya berhenti di sini, tim PPK ORMAWA akan terus berperan aktif mendampingi masyarakat desa dalam mewujudkan kemandirian ekonomi dengan memanfaatkan setiap hasil pertanian yang ada untuk masa depan yang lebih sejahtera.

Desa Singosari, Boyolali (Dokpri)
Desa Singosari, Boyolali (Dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun