"Pelatihan Pembuatan Sabun Susu:
Peluang Emas untuk Ekonomi Lokal Desa Singosari"
Pada hari Selasa, 13 Agustus 2024 tim PPK ORMAWA BEM FMIPA UNNES 2024 bersama masyarakat Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali kembali melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui program pelatihan unggulan. Beberapa pelatihan unggulan yang telah terlaksana, yaitu pelatihan pembuatan es krim, pelatihan pembuatan tepung mocaf, pelatihan pembuatan pakan ternak, dan pupuk organik cair. Pelatihan kali ini kembali mengoptimalkan potensi susu sebagai hasil produksi melimpah dari peternakan di Desa Singosari, menjadi produk bernilai tinggi yaitu sabun. Susu sapi, kambing, atau domba mengandung protein yang tinggi,diantaranya protein kasein dan whey yang memiliki sifat antimikroba, antioksidan, antibakteri, dan imunomodulator. Sehingga susu yang digunakan untuk membuat sabun pada dasarnya akan berfungsi untuk memberikan nutrisi lebih pada kulit, membantu melembabkan, meremajakan kulit, dan mengandung zat pembersih penting untuk kebersihan kulit.
Pelatihan pembuatan sabun ini diikuti oleh 24 peserta dari berbagai kalangan seperti Ibu-ibu, bapak-bapak, dan pemuda. Narasumber dalam kegiatan ini adalah Bapak Marjono pemilik CV Rahayu Barokah Gedongsari yang bergerak dalam produksi dan penjualan skincare, terutama sabun susu. Bapak Marjono menyatakan bahwa pembuatan sabun susu sangatlah sederhana dan cepat dengan menggunakan bahan dasar yang terdapat disekitar seperti minyak goreng dan susu sapi segar yang belum dimasak. Jika menggunakan susu yang sudah di masak terlebih dahulu harus dipastikan caranya benar, yaitu dengan cara di tim (pasteurisasi) agar proteinnya tidak rusak. Bahan lain yang digunakan adalah aquadets, NaOH, Glycerin, Aluvera extract, Grepe seed oil, dan beberapa zat pengawet. Â Cara pembuatan adalah dengan mencampurkan semua bahan dengan cara di mixer sesuai dengan takarannya. Dengan tahapan pembuatan yaitu minyak dimasukkan ke wadah yang tahan panas kemudian di mixer, bahan lainnya dimasukkan setelahnya atau setelah minyak berbusa, dilakukan kembali pengadukan sampai homogen. Untuk NaOH yang sudah dicampur dengan aquadest, dimasukkan di paling akhir. Cairan yang sudah homogen bisa langsung dituangkan ke wadah pencetak dan ditunggu sampai 10 jam atau sampai mengeras. Sabun dapat dipotong dan digunakan untuk mandi sehari-hari, atau dimanfaatkan sebagai ide bisnis kreatif.
Dalam pelatihan ini warga juga menyampaikan bahwa belum ada pelatihan pembuatan sabun sebelumnya sehingga hal ini menimbulkan keantusiasan dan semangat warga untuk mengikuti pelatihan. Setelah pelatihan selesai warga pun menyadari bahwa mereka mendapat ilmu baru dan kini mengetahui bahwa pembuatan sabun sangatah mudah. Warga juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada tim PPK ORMAWA BEM FMIPA UNNES atas ajakan mereka untuk bersama-sama menggali pengetahuan baru yang berhasil membangkitkan semangat inovasi di kalangan warga. Menanggapi hal tersebut, tim PPK ORMAWA juga turut mengapresiasi atas partisipasi aktif warga dalam membangun desa. Tim PPK ORMAWA berkomitmen untuk terus mendampingi warga dalam upaya menuju kesejahteraan yang lebih baik dan mencapai kemandirian ekonomi di Desa Singosari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H