Mohon tunggu...
Asih Rusmilaeni
Asih Rusmilaeni Mohon Tunggu... Guru - Pecinta senja dan sedang belajar menulis

Jadilah hebat tapi tak merasa hebat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1 Calon Guru Penggerak Angkatan 10

30 Maret 2024   12:13 Diperbarui: 30 Maret 2024   12:40 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain rasa kekhawatiran yang saya alami , namun disisi lain saya merasakan bahagia dan senang karena bisa mengikuti pendidikan guru penggerak ini sebab untuk bisa lolos seleksi tahap 1 dan 2 itu tidak mudah.

Dalam perjalanan mengikuti pelatihan guru penggerak ini saya mulai menerapkan filosofis Ki Hajar dewantara dalam pembelajaran dikelas. Pembelajaran yang berorientasi pada anak. Memberikan kemerdekaan dan berusaha bisa menuntun siswa lebih baik lagi untuk mencapai kebahagiaan dan keselamatan yang setinggi-tingginya. Ternyata rasa kasih sayang saya terhadap murid semakin bertambah. Saya tidak lagi memandang murid yang sering bercanda , mengganggu teman-temannya, dan bermain-main di kelas sebagai anak yang nakal dan harus ditegur , karena saya menyadari bahwa kodrat anak adalah bermain.

  • Findings (pembelajaran)

Melalui kegiatan Pendidikan Calon Penggerak ini saya banyak belajar tentang hal-hal baru yang sebelumnya tidak saya kuasai. Saya berusaha untuk selalu meyakinkan diri saya untuk terus bersemangat dan Bahagia untuk terus belajar sebagai upaya peningkatan kompetensi saya agar bisa mengerjakan setiap tugas yang diberikan dengan baik. Melalui 6 Dasar pemikiran ki hajar Dewantara saya merasa mendapat bekal yang tidak ternilai harganya.

Sebagai seorang pendidik saya harus menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat dengan mengacu pada trilogi pendidikan yaitu ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso dan tut wuri handayani.

Saya menyadari bahwa anak memiliki kodrat merdeka, oleh karena itu saya harus memberikan kemerdekaan kepada anak-anak. Menuntun mereka sesuai dengan kodrat dan zamannya.

Sebagai pendidik saya harus senantiasa menghamba kepada anak atau dengan kata lain berpihak pada mereka.menjadikan mereka subyek dalam Pendidikan  bukan sebagai obyek dalam pendidikan. Saya juga harus memandang murid bukanlah kertas kosong yang bisa digambar sesuai kemauan saya , karena mereka lahir dengan kodrat yang samar. Tugas kita adalah menebalkan garis-garis samar itu agar dapat memperbaiki lakunya untuk menjadi manusia seutuhnya. Menerapkan budi pekerti yang luhur merupakan keharusan yang tidak terbantahkan dengan cara mengintegrasikan setiap proses pembelajaran dengan pencapaian profil pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri , bernalar kritis dan kreatif.

  • Future (Penerapan)

Saya akan berusaha mengimplementasikan semua hal yang saya dapatkan dari Pendidikan guru penggerak ini untuk memperbaiki kualitas Pembelajaran saya di kelas.melakukan hal terbaik yang bisa saya lakukan didalam proses pembelajaran saya dikelas, agar tujuan pendidikan bisa tercapai dengan baik. Banyak hal yang akan saya benahi yang selama ini tanpa saya sadari apa yang saya lakukan jauh dari kata sempurna jika dikaitkan dengan filosofis pemikiran Ki Hajar Dewantara .

Pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher center) harus segera diganti dengan pembelajaran yang berpusat pada murid (student center), agar tercipta interaktif yang menyenangkan didalam kelas. Memberi kebebasan kepada anak-anak untuk menggali potensi yang dimilikinya sesuai dengan bakat dan minatnya.. Mengarahkan bukan lagi hal yang perlu dipertahankan tetapi kita harus merubahnya dengan menuntun peserta didik agar kodrat alam yang dimilikinya sejak lahir bisa berkembang kearah yang lebih baik dan kodrat jaman. Mereka dapat mengikuti perkembangan zaman, penguasaan ilmu pengetahuan yang ter update, tapi dengan tetap mempertahankan budaya local tanpa meninggalkannya.

Sekian Jurnal Refleksi Dwi Mingguan pada modul 1.1 dari  saya sebagai bagaian dari rangkaian tugas Pendidikan calon guru penggerak.

Semoga bermanfaat.

Salam Guru Penggerak!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun