UKM IAAS LC Universitas Jember lolos hibah/pendanaan Program Penguatan Kapasitas (PPK) yang diselenggarakan oleh Belmawa Kemendikbudristek. Desa sasaran dari program ini yaitu Desa Sumberpakem Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember dengan judul subproposal "Integrasi Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani dan Pengrajin Batik Berbasis Sociopreneur melalui Pemanfaatan Pewarna Alami dari Limbah Batang Tembakau". Kegiatan tersebut berlangsung pada tanggal 17 September 2022 di Sekretariat Raung lestari.Â
Acara tersebut bertujuan untuk meningkatkan softskill dan hardskill kelompok wanita tani Raung Lestari di Desa Sumberpakem dalam melakukan penanganan limbah pasca panen berupa batang tembakau sebagai produk sampingan, dan meningkatkan pengetahuan kelompok wanita tani dalam melakukan membranding maupun memasarkan produk pewarna yang dihasilkan.
Siapakah kelompok wanita tani Raung Lestari? Kelompok wanita tani (KWT) Raung Lestari merupakan sekelompok istri petani tembakau yang ada di Desa Sumberpakem, dalam rangka mengoptimalkan potensi dan peran dari kelompok tersebut PPK UKM IAAS LC UNEJ mengadakan peresmian Raung Lestari Activity Center yang dihadiri oleh Ibu Nunung selaku kaprodi PWK; Ibu Adis dan Ibu Rokhani selaku tim taskforce; Bapak Heri dari pihak kemahasiswaan; Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Jawa Timur; Kepala Museum Tembakau Jember; jajaran, Radhia Tani, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Koperasi dan UMKM; dan aparat pemerintah Desa Sumberpakem.
Pada acara tersebut, KWT Raung Lestari mempraktikkan secara bersama-sama dan langsung, tentang cara membuat pewarna batik alami dari batang tembakau yang dipandu dengan tim PPK UKM IAAS LC UNEJ, dan menggunakan mesin pencacah-penggiling yang dihibahkan maupun sebagai bekal utama bagi kegiatan KWT Raung Lestari.Â
Selain itu, KWT Raung Lestari juga diberikan materi tentang branding dan pemasaran produk yang disampaikan oleh Radhia Tani dari Yayasan Agrapana Teknologi Indonesia yang juga telah menjalin kerjasama dengan UKM IAAS LC UNEJ. Pembekalan materi tersebut, ditujukan sebagai bekal para KWT agar lebih mudah dalam memasarkan produk, dengan lebih memahami segmentasi pasar, dan teknik pemasaran kekinian yang diharapkan melalui serangkaian kegiatan tersebut mampu berkelanjutan. Selama kegiatan penyampaian materi tentang pemasaran, terdapat pengertian identifikasi strategi pemasaran, menemukan target konsumen, dan membangun keunikan produk berdasarkan logo yang mencerminkan visi-misi. Kelompok wanita tani juga diberikan bekal tentang menemukan keunikan dari produk pewarna yang dihasilkan, karena belum pernah ada dan dikomersialkan khususnya di Jember, sehingga menjadi poin keuntungan bahwa produk tersebut pertama ada di Jember.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H