Magelang -- Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Tidar menyelenggarakan Workshop dan Pelatihan Diversifikasi Toga di Balai Desa Tempurejo, Kab. Magelang. Mengangkat tema "Menggali Potensi Keragaman Toga untuk Inovasi Jamu Tradisional" itu dilaksanakan pada Minggu (10/09) bertempat di Balai Desa Tempurejo, kab. Magelang. Acara workshop dilanjutkan dengan pelatihan simplisia dan pembuatan serbuk jahe serta pembuatan inhealer. Menghadirkan pemateri yang ahli dalam pembuatan berbagai fermentasi dan jahe instan.
jamu Desa Tempurejo. Diversifikasi toga dilakukan untuk menggali potensi toga yang ada di Desa Tempurejo. "Dengan adanya kegiatan workshop dan pelatihan diversifikasi toga semoga bermanfaat dan dapat digunakan untuk kedepannya" ucap ketua PPK Ormawa dalam sambutannya.
Workshop dihadiri oleh warga dan sejumlah produsenPelatihan dilakukan dengan membuat jamu yaitu berupa simplisia dan serbuk jahe. "Silakan bapak-bapak yang ada di sini nanti diberi jamu agar kuat". Gurau Kepala Dusun dalam sambutannya. Dalam pembuatan jamu juga di jelaskan khasiat dan bahan yang tidak dimasukkan dalam pembuatan jamu dapat dimanfaatkan lagi jadi produk sampingan.
Pelaksanaan diversifikasi jamu dilakukan untuk menggali potensi dan menggerakkan inovasi serta semangat produsen jamu yang ada di Desa Tempurejo. "Simplisia yaitu mengeringkan, baik dari hewani maupun nabati. Pembuatan obat tradisional dengan bahan alam yaitu agar kita kembali lagi ke alam dan tidak banyak menggunakan bahan kimia." ujar ibu Casiyah pemateri workshop dan pelatihan.
"Mengkonsumsi obat herbal tidak selalu yang diolah menjadi jamu. Namun dapat berupa olahan makanan, seperti sayur daun kelor sebagai anti kanker." Lanjut ibu Casiyah selaku pemateri.
Selanjutnya pembuatan serbuk jahe dilakukan dengan cara dihaluskan, diekstrak, kemudian dimasak dengan gula pasir sehingga menggumpal dan menjadi serbuk jahe.
Dr. Setiyo Prajoko selaku dosen pendamping, menghadiri acara Workshop dan Pelatijan. Dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa "Pelatihan pembuatan inhaler oleh mahasiswa Himapbio Universitas Tidar yaitu sedikit pembelajaran yang didapatkan dari kunjungan ke B2P2TOOT Tawangmangu yang sekarang menjadu UPF RSUP Dr. Sardjito."
Inhaler yang dibuat terdiri atas 3 varian yaitu cajuput, rosmery, dan citronella.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H