Kegiatan Tawangsari Kuliner Craft sukses dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Oktober 2024 dengan mengundang para ibu rumah tangga, ahli gizi, dan masyarakat setempat untuk bersama-sama mengeksplorasi kreasi produk olahan pangan berkualitas tinggi secara gizi. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan cara pengolahan bahan-bahan sederhana menjadi produk makanan sehat dan bernutrisi tinggi. Dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah dijumpai di lingkungan sekitar, peserta diajak untuk menciptakan inovasi kuliner yang ramah gizi dan tinggi nutrisi.
Kegiatan dimulai pada pukul 14.00 WIB yang bertempat di Desa Tawangsari. Selama kegiatan berlangsung, ibu-ibu Desa Tawangsari turut berpartisipasi secara aktif untuk membuat makanan yang didemonstrasikan oleh pemateri. Beberapa produk makanan dan minuman yang dihasilkan yaitu Burger Anti Stunting (Bunting), yang memanfaatkan bahan utama berupa kentang, ayam, dan ikan lele. Produk lainnya yaitu Ekado Ayam dan Udang (Kado Ayu), dan  Minuman Anti Stunting (Minting), yang memanfaatkan air kelapa, jeruk, dan bunga telang. Menu makanan dan minuman tersebut dapat dijadikan sebagai alternatif camilan yang sehat untuk anak-anak. Selain itu, peserta juga diajarkan tentang pentingnya gizi seimbang dan cara memilih bahan-bahan lokal yang berkualitas untuk diolah menjadi makanan yang menyehatkan.
Para pemateri yang hadir, yaitu Ibu Sryany dan Ibu Harwiani juga memberikan wawasan penting tentang bagaimana memperkaya hidangan lokal dengan zat gizi utama yang diperlukan anak-anak dalam masa pertumbuhan. Dalam kegiatan ini, disampaikan pula pentingnya mengenali bahan lokal berkualitas tinggi yang dapat diolah menjadi makanan kaya gizi. Para peserta diberikan informasi mendalam tentang sumber protein hewani dan nabati yang terjangkau, seperti ikan lele dan kacang-kacangan, serta cara menyiasati bahan-bahan tersebut agar dapat diolah menjadi makanan yang lezat, bergizi, dan terjangkau. Penggunaan bunga telang sebagai bahan dasar minuman juga diperkenalkan dengan manfaatnya yang kaya akan antioksidan dan mudah diolah.
Lebih lanjut, kegiatan ini diharapkan bukan hanya memperbaiki kesehatan keluarga, namun juga mampu mendongkrak ekonomi lokal. Ibu-ibu yang telah menguasai keterampilan ini diharapkan dapat memproduksi camilan sehat untuk dijual, tidak hanya di desa mereka tetapi juga di luar Tawangsari. Dengan adanya peningkatan permintaan makanan sehat, ibu-ibu desa dapat memanfaatkan keterampilan baru ini sebagai peluang usaha untuk menunjang perekonomian keluarga mereka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI