Tahun baru Imlek adalah sebuah tradisi yang sudah turun temurun dirayakan di kalangan masyarakat Tionghoa sejak ribuan tahun yang lalu. Di Indonesia, perayaan Imlek diasosiasikan dengan dekorasi yang serba merah, kesempatan berkumpul bersama keluarga sambil menikmati kue nastar, dan handphone baru yang dibeli dengan uang angpao yang baru didapat. Namun kali ini kita akan melihat tradisi Imlek à la Persatuan Pelajar Indonesia di Oxford atau yang dikenal dengan PPI Oxford, yang berupa sebuah tradisi klasik Oxford, yakni formal hall.
Pada tanggal 17 Februari 2015, 2 hari sebelum Imlek, PPI Oxford mengadakan acara formal dinner di Balliol College, Oxford. Balliol college merupakan college tertua kedua di Oxford yang sudah 750 tahun umurnya. Pada pukul 19.30 GMT, pelajar-pelajar Indonesia Oxford pun sudah terduduk di ruang aula Balliol yang desainnya terkesan Gothic. Suasana makan malam tersebut pun sangat berbeda dengan suasana makan malam tahun baru Imlek di Indonesia. Tidak ada lampion, hanya ada organ dan stained glass window; tidak ada dekorasi kambing seperti di dinding restoran Chinese food di Indonesia, hanya ada portret alumni-alumni terkemuka Balliol College.
[caption id="attachment_398144" align="aligncenter" width="300" caption="Dok Pribadi"][/caption]
Makanan yang disajikan pun berbeda, meskipun tidak kalah enaknya. Untuk starter, menu makan malam hari itu adalah prawn cocktail revisited, main coursenya adalah chicken supreme dan yang paling penting, hidangan penutupnya adalah chocolate soufflé pancake. Kebetulan hari tersebut juga merupakan pancake day. Tidak ada kue nastar, chocolate soufflé pancake pun jadi.
Meskipun perayaan Imlek à la Oxford sangatlah berbeda dengan tradisi Asia, suasana kekeluargaan yang merupakan esensi dari perayaan tahun baru Imlek tidak jauh berbeda. Memang, saat tidak di negeri sendiri, sesama pelajar dan masyarakat Indonesia lah yang menjadi seperti keluarga sendiri.
Menurut Presiden PPI Oxford, Yudhistira Nugraha, yang saat ini sedang mengambil program Doktor di University of Oxford berkomentar, “Acara Chinese New Year's Dinner merupakan agenda tahunan PPI Oxford sepertinya halnya juga dengan kegiatan Halal Bi Halal, XMas & New Year's Gathering dan Perayaan HUT Proklamasi 17 Agustus ”. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat silaturahmi antara pelajar dan masyarakat Indonesia yang ada di Oxford. Kegiatan PPI Oxford lainnya seperti Oxford Indonesia Forum (OX-ID Forum), Oxford Education Day, PPI Oxford Goes to Campus, PPI Oxford Tutorial, PPI Exchange, Oxford Sharing Session, OX-Channel, Oxford Online Olympiad dan banyak kegiatan lainnya.
Setelah Chinese New Year's Dinner à la Forma Hall selesai yang ditandai dengan penutupan doa dari para senior fellows yang berada pada "High Table" serta hidangan Teh dan Kopi, acara dilanjutkan dengan mengadakan acara quiz dan pertukaran hadiah. Meskipun masing-masing sudah menekuni bidang studi yang dipilih, tetapi pelajar-pelajar Indonesia Oxford masih tidak lupa dengan tanah air. Banyak yang masih ingat pertanyaan-pertanyaan seputar Indonesia seperti nama raja pembangun candi Borobudur (Samaratungga), daerah asal pahlawan nasional dan nama ibukota Kalimantan Tengah (Palangkaraya). Acara pertukaran hadiah juga tidak kalah serunya. Hadiah yang ditukarkan berkisar dari coklat dan marshmallow, gelang handmade, hingga kumpulan jurnal academic. Pada akhir acara, kami semua berbahagia dan pulang ke rumah masing-masing, ada yang berjalan kaki dan bersepeda. Happy Chinese New Year!
Informasi bagi yang ingin melanjutkan study-nya di Oxford
1. University of Oxford
http://www.ox.ac.uk/admissions/graduate/international-students/indonesia
2. Oxford Brookes University
https://www.brookes.ac.uk/international/
Informasi lebih lanjut terkait PPI Oxford
ppioxford.org
Facebook.com/PPIOxford.OXIS
Twitter.com/PPIOxford
Instagram.com/ppi.oxford
youtube.com/ppioxford
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H