Pelaksanaan TIEF 2014 yang diikuti oleh Perkumpulan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang komisariat IBARAKI pada 10 – 11 Mei 2014 mendapat sambutan hangat kembali dari warga Tsukuba khususnya dan warga Ibaraki Prefecture. Acara TIEF 2014 yang merupakan acara tahunan Tsukuba International Association (TIA) yang bekerja sama dengan Pemerintah kota Tsukuba memberikan kesempatan kembali kepada PPI-Ibaraki untuk berpartisipasi dalam acara ini.
Cuaca kota Tsukuba yang cerah dengan angin semilir hangat pada TIEF 2014 kali ini, membuat antusiasme dari rekan-rekan PPI-Ibaraki ber”Gelora”, yang tidak kalah dibandingkan dengan TIEF 2013 lalu yang sempat diguyur hujan pada hari pertamanya. Dengan nomor stand 63 pada TIEF kali yang berada jalur ramai sehingga membuat kemeriahan stand PPI-Ibaraki menjadi “sesuatu” yang meriah.
Pada TIEF 2014 kali ini, ketua PPI-Ibaraki 2014-2015 yang baru Sdr. Ahmad Zaelani (Tsukuba Univ) dengan memberikan amanah kepada Sdri. Riska Ayu Purnamasari (Tsukuba Univ.) untuk menjadi penanggung jawab umum telah berhasil menghimpun kreatifitas dan semangat warga Indonesia dalam PPI-Ibaraki untuk berpartisipasi pada TIEF kali ini.
Beragam pangaan khas Nusantara mulai dari Baso, Nasi Goreng, Mie Goreng, Mie Aceh, dan Batagor yang membuat perut kenyang dan pasti ingin tambah lagi disajikan dalam TIEF 2014 kali ini. Tidak hanya itu, aneka jajanan khas nusantara pun ikut disajikan seperti Bubur Sumsum, Kueh Cup pisang coklat, Martabak mini, Kueh Lumpuer, Pastel, Risoles, Es buah, dan Bubur kacang hijau yang tidak kalah dengan aneka Desert ala Perancis yang sering disajikan di restoran-restoran disekitaran Ibaraki. Intinya tidak hanya cukup membawa perut kosong untuk diisi oleh semua panganan khas nusantara kali ini, tapi tas yang besar untuk membawa pulang juga.
Tentu tidak hanya makanan yang ditampilkan dalam TIEF kali ini, suasana khas Nusantara sudah menghiasi stand PPI-Ibaraki dengan nomor 63 ini. Beberapa rekan PPI-Ibaraki ada yang mengenakan pakaian khas beberapa daerah seperti dari Sumatera barat dan Jawa dengan tidak lupa tentunya baju kebanggan masyarakat Indonesia yaitu Batik menjadi busana khusus yang dikenakan tidak hanya panitia TIEF 2014 ini tapi hampir semua warga Indonesia yang datang pada acara kali ini.
Hal yang membuat terpukau dan mendapat decak kagum serta tepuk tangan dari pengunjung TIEF 2014, berhasil memeriahkan Hall terbuka di area Tsukuba Center ini dengan ditampilkan nya tiga tarian khas Indonesia. Pertama adalah tari Pendet yang dibawakan oleh Sdri. Erina seorang warga Jepang yang pernah belajar mengenai kebudayaan Indonesia. Yang kedua adalah tari Genjring yang dibawakan oleh tiga orang yaitu Sdri. Erlin, Sdri. Ria, dan Sdri. Dian, tarian yang cukup jenaka dibawakan oleh ketiga penari “dadakan” penuh talenta yang semuanya adalah mahasiswa Tsukuba University.
Tidak kalah meriah dan sangat memukau semua pengunjung adalah Tari Saman, ini merupakan ketiga kalinya tim Saman PPI-Ibaraki menampilkan performance terbaiknya, setelah di acara Malam Cinta Indonesia (MCI) 2013 dan Ami International Music Festival ditahun yang sama. Dengan beranggotakan mahasiswa Tsukuba Univ, Ibaraki Univ, dan NIMS yang di”komandani” oleh Sdri Nadine (Tsukuba Univ) telah menunjukan kepada warga Tsukuba yang hadir tentang keragaman budaya Indonesia yang sangat banyak yang tidak dimiliki oleh bangsa lainnya.
Kemeriahan, Gegap Gempita, dan semangat semua warga Indonesia yang tergabung dalam PPI-Ibaraki telah membuat nama Indonesia kembali ditorehkan dalam catatan perjalanan TIA dalam TIEF 2014 kali ini. Semoga kita sebagai warga Negara Indonesia yang berada di Jepang khususnya terus terpacu memajukan dan melestarikan kebudayaan Indonesia yang beragam ke acara kancah Internasional lainnya.
Terima kasih kepada PPI-Ibaraki kepengurusan 2014-2015 yang telah ikut berpartisipasi dalam acara TIEF 2014 kali ini dan menunjukan hasil yang lebih baik serta menjadi pelajaran bagi kepengurusan PPI-Ibaraki selanjutnya untuk TIEF tahun-tahun berikutnya.
JAYALAH TERUS INDONESIA!!!!
Deden Derajat Matra
(“mantan” Ketua PPI-Ibaraki 2013-2014)
Mahasiswa Doktor, Tokyo University of Agriculture and Technology
-----Foto dalam artikel ini diambil atas izin Sdr. Acta Withamana (Mahasiswa Kayoudai)-----
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H