Beberapa kali saya menilik pasien stroke atas permintaan keluarga setelah beberapa bulan mereka pulang dari Rumah Sakit, banyak kekecewaan di hati saya. Sebagian besar pasien-pasien tersebut hanya terbaring ditempat tidur di dalam kamar tanpa pernah lagi bisa beraktivitas normal seperti sebelum sakit dengan kaki dan tangan yang sudah kaku dan tubuh yang kurus.
Saat melihat CT-scan mereka saat di rawat dan menanyakan bagaimana keadaan saat pulang, di dalam hati seharusnya pasien-pasien ini bisa lebih baik.
Stroke memang suatu penyakit yang membawa kecacatan paling besar dan seringkali pasien pulang masih dalam keadaan belum pulih benar hanya telah melewati fase akut, sehingga perawatan yang baik di rumah tidak kalah pentingnya dengan perawatan yang mahal di rumah sakit dalam pemulihan penderita stroke. Keluarga pasien sering mengira meminum obat yang diresepkan oleh dokter sudah cukup menyelesaikan masalah dan melupakan bagian-bagian penting dalam pemulihan stroke seperti fisoterapi, nutrisi, dan kesehatan jiwa penderita stroke atau mungkin juga sang dokter karena sibuknya lupa menekankan hal ini saat pasien pulang dari rumah sakit.
Fisioterapi mutlak dilakukan secara rutin baik oleh fisoterapis maupun keluarga dirumah sesering mungkin yang masih bisa ditoleransi oleh pasien dengan penuh kesabaran dan jangan lupa kasih sayang, memang waktu yang diperlukan cukup panjang dengan hasil yang sangat lambat namun banyak keluarga pasien yang sabar dengan prosedur ini mendapatkan level fungsional yang cukup baik.
Beberapa pasien stroke terkadang mengalami kesulitan menelan dan keluarga menganggap pasien tidak mau makan dan membiarkannya sehingga pasien jatuh dalam kondisi gizi buruk bahkan dehiderasi yang dapat mengganggu pemulihan, pasien-pasien ini dapat dibantu dengan sonde di rumah sambil dilatih untuk dapat menelan dan seringkali hal ini berhasil. pasien stroke yang tidak mau makan atau tidak cukup makannya adalah masalah serius. pemasangan sonde sering dianggap kejam oleh anggota keluarga namun sesungguhnya sangat menolong.
pasien-pasien dengan stroke karena disabilitasnya sering jatuh dalam depresi, pendampingan dan dukungan keluarga serta semangat dari keluarga akan sangat menolong pemulihan. Beberapa pasien begitu depresif sehingga mencoba menelantarkan diri dengan menolak apapun yang diberikan kepadanya baik itu obat, makanan atau latihan, pada yang demikian mungkin perlu bantuan seorang psikiater disamping dokter ahli saraf. Segera setelah pasien bisa duduk stabil dikursi roda, ajaklah berjalan-jalan, ke-mal, bertamu kerumah keluarga, menegok cucu dan aktivitas-aktivitas luar ringan lainnya, sangat membantu pemulihan dibanding hanya membiarkannya terbaring dikasur sempit dan merasa terabaikan.
Singkatnya, kembalikan kehidupan pasien pasca stroke pada level senormal mungkin sebelum pasien sakit dengan penuh kesabaran, ketekunan dan kasih sayang dan selalu dekat dan komunikatif dengan dokter yang merawat agar tercapai hasil yang maksimal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H