Bnayak kalangan berpendapat bahwa pemerintah Indonesia telah gagal,dan bingung untuk memilih para pemimpinnya kedepan. Hal ini tersirat dalam setiap  acara"Sarasehan Anak Negeri" yang disiarkan langsung oleh Metro TV milik Media Indonesia Group pimpinan Surya Paloh,deklarator Nasdem tersebut.
Dalam acara yag kini sudah menjadi"primadona"Metro TV yang menyaingi acara ILC yang juga  acara "primadoina"TV One milik kelompok Bakrie pimpinan Aburizal bakrie yang sering disebut"Ical"ketua umum Partai Golkar itu.Dalam berbagai acara kedua TV swasta yang mulanya dimiliki oleh kader Partai  Golkar  ,lalu setelah Surya Paloh tersingkir ia mendeklarasikan Organisasi Nasional Demokrat yang sekarang menjadi Partai Nasdem yang berhak mengikuti pemilu tahun 2014 mendatang.
Kedua jaringan TV swasta itu tidak pernah menyinggung sisi negatif para pemiliknya,selain hanya mengemukan sisik negatif lawan-lawan politiknya.Misalnya TV One tidak pernah mendiskusikan dalam Indonesia Lowyer Club (ILC)mengenai Lumpur lapindo Brantas,serta mengenai beberapa anak perusahaan Bakrie Group yang disinyalir terkait masalah pajak dan sebagainya.
Namun demikian kedua TV swasta(TV One-Metro TV)senantiasa mengemas acaranya yang terkait dengan kegagalan rejim SBY saat ini,sehingga menyiaratkan kepada kita bahwa rejim SBY tersebut memang telah gagal .Indonesia ini tidak ubahnya sebagaimana sebuah pesawat terbang yang tidak berfungsi samasekali pilotnya,sehingga dijalankan sepenuhnya oleh pilot automatis .
Berbagai survey yang dilakukan oleh para peneliti Indonesia,yang mungkin juga  karena pesanan lawan politiknya ataupun memang prakrsa para peneliti itu sendiri atas bantuan asing menyebabkannya juga sulit bisa objektif dalam berbagai suveynya tersebut.Berbagai survey yang sudah dipublikasikan kepada masyarakat Indonesia  menunjukkan ,bahwa dukungan masyarakat kepada rejim SBY sekarang ini semakin rendah saja,namun mereka juga kebingunan saat dihadapkan dengan siapa kandidat presiden kedepan.
Dalam kontesk ini Saiful Mujani Research and Consulting pekan terakhir Juni lalu menunjukkan,bahwa sekitar 60 persen masyarakat Indonesia sekarang masih belum ada pilihan siapa pemimpin Indonesia kedepan.Menurut Duirektur utama Saiful Mujani Research and Consulting,Grace Natalie dari 20 tokoh yang diajukan hanya dipilih oleh 40 persen suara responden ,yang memperlihatkan suatu fenomena yang amat berbahya bagi kepemimpinan Indonesia kedepan.
Dari ke 20 tokoh tersebut,hanaya Parabowo Subiyanto yang meduduki ranking teratas dengan perolehan suara 10,6 persen,Megawati Sukarno Putri 8 persen,Ical 4,4 persen suara dan SBY yang tidak bisa dipilih lagipun juga masih mendapat 4,3 persen suara.Sementara tokoh lainnya seperti Surta paloh,JK,Wiranto, Dahlan Iskan,Hatta Rajasa dan Sukltan hamengku Buwono XÂ hanya mendapat dukungan 3 persen suara.
Hakl ini akan berkurang lagi sekiranya masyarakat Indonesia mengetahui latar belakang ,karakteristik kandidat capres tersebut.Misalnya yang menduduki ranking teratas Parabowo Subiyanto,mantan Komandan Kopassus yang mengajkui bertanggung jawab terhadap penghilangan orang secara paksa menjelang runtuhnya rejim Suharto.Lalu Megawati Sukarnoputri,yang gemar menjual asset negara kepada investor asing dan bertanggung jawab pula terhadap pelanggaran Ham di Aceh dan Papua,serta bagaimana dengan hilangnya Sipadan-Ligitan ,serta menjual Gas tangguh kepada China dengan harga sangat murah.
Sementara Icalpun bertanggungjawab terhadap lumpur lapindo Brantas,serta terkait dengan pengumplang pajak yang disinyalir dilakukan oleh anak-anak perusahaanya.Kalou SBY secara konstitusional memang tidak dibolehkan lagi,namu masih ada juga orang yang memilihnya.Selain itu juga terdapat Wiranto yang terkait persoalan HAM di Trisakti,dan lain sebagainya.Hatta rajasa saat dia amasih Menhub banyak terkait masalah tranportasi yang sampai sekarangpun belum jelas statusnya.Lalu bagaiamana tidak bingung bangsa Indonesia,jika cuma mereka yang akan menjadi kandidat capres kedepan ? Namun semuanya terserah bangsa Indonesia.
Karenanya nasib bangsa Indonesdia kedepan kelihatannya sangat memprihatinkan,mulai sekarang saja rejimnya mengalami kegagalan dan kedepan belum ada kandidat yang layak untuk memimpin bangsa Indonesia keluar dari krisis kepercayaan.Lalu bagaimana ? terserah anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H