Mohon tunggu...
Ahmad Taufik
Ahmad Taufik Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

hanya lulusan pedidikan Matematika yang tak mau jadi guru. yach lanjut kuliah lagi, sambil cari penyambung hidup di Jawa. mempunyai cita-cita menjadi hamba yang meng-hamba.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Mana Kusimpan Cinta

2 Maret 2011   14:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:08 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi ini terasa sejuk, semilir angin menembus kisi-kisi kamar di hati. Selaksa pelangi menghias dinding-dinding sukma, indah mewarnai rona wajah pagi yang ceria. Kicau burung bagai kidung cinta yang mengalun syahdu di relung hati sepi menepi, ah…inikah cinta?

Betapa kemarin badai telah hancurkan taman hati. Memporakporandakan bunga yang telah tertata dan bermekaran, meluruhkan kelopak-kelopak cinta,lalu terbang dihempas angin pengkhianatan. Semua terasa kelam, hujan deras menghanyutkan semua asa dan cita, ini juga cintakah?

Lalu di manakah kan ku simpan cinta? Jika di hati aku tak mau terluka lagi, jika di bibir aku takut cinta itu hanya dusta,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun