"Itu tulang saya,  dok? " Tanya si ibu setelah saya tunjukan hasil  ronsen tulang belakangnya bagian pinggang ke bawah.Â
Ibu ini ada keluhan nyeri di pinggul beberapa  bulan  terakhir. Memang setahun lalu ada riwayat jatuh saat dibonceng motor dan pinggulnya terbanting keras di jalan.Â
"Iya, bu. Itu lihat yang di ujung,  tulang ekor ibu bengkok ke dalam membentuk sudut hampir sembilan  puluh derajat. Pasti ada syaraf yang tertarik,  terjepit atau jaringan otot dan pembungkus otot yang tertusuk."Jawab saya.
" Harus dioperasi, Â dok? Â Atau cukup diurut? " Tanyanya lagi.Â
" Kalau mau diluruskan lagi karena sangat dan selalu nyeri, Â sebaiknya ke ahli bedah tulang. Â Kalau nyerinya sesekali saja, Â cukup difisioterapi dan makan obat bila nyeri. Â Tetapi kalau mau melahirkan lagi, Â repot. "Kata saya.Â
"Anak saya 3 orang, Â lahir normal semua, Â dok. Paling kecil sudah SD. "Katanya.Â
"Kalau ibu hamil lagi,  mungkin harus operasi kalau bayinya besar.  Karena tulang ekor yang bengkok ke dalam akan membuat kepala bayi nyangkut di panggul dan tidak bisa turun lagi. "Dan si ibu pun bilang sudah tidak ingin punya anak lagi  dan sudah berKB suntik.Â
Mungkin bagi wanita yang belum pernah hamil dan pernah jatuh terbentur keras di pinggul,  perlu pemeriksaan ronsen tulang panggul.  Karena tulang ekor seperti  di atas posisinya dapat menghambat turunnya kepala bayi saat persalinan normal.
Atau setidaknya mulai hati-hati kalau dibonceng dan olahraga yang suka jatuh di pinggul. Supaya jangan terjadi kelainan tulang ekor yang membuat nyeri berkepanjangan Dan masalah persalinan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H