Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Rebut Hati Anakmu, Sebelum Terbujuk "Motivator Hitam"

19 Januari 2016   00:19 Diperbarui: 19 Januari 2016   04:30 1071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Di taman Pengadilan Tinggi Perth (dokumentasi pribadi)"][/caption]

"Kamu mau jadi apa besar nanti?"Tanyaku pada anakku pertama dan kedua bergantian.

"Mau seperti papa. Bisa temani anak-anaknya terus..."Jawab anak keduaku, yang bikin terharu.

Tetapi sebenarnya saya tidak pernah selalu ada disamping anak-anak saya, tetapi memang saat waktunya senggang, saya memilih bersama anak-anak daripada 'kongkow-kongkow' dengan teman di 'cafe-cafe'. Dan kalau ada dana lebih kami sempatkan waktu jalan-jalan ke tempat-tempat yang 'spesial' di dalam dan luar negeri walau dengan akomodasi 'backpackeran'.

Kenapa? Karena saya ingin merebut hati anak-anak dan membuat mereka menjadikan saya dan istri sebagi idola pertama mereka.

Mungkin saat mereka SMP, mereka baru bertemu idola lain seperti artis atau atlet atau tokoh masyarakat tertentu, tetapi papa dan mamanya tetap menjadi idola yang utama, kalau kita selalu ada diantara mereka.

'Motivator hitam', para perekrut 'pengantin radikal', pengedar narkoba dan kejahatan ala remaja, biasanya bisa masuk kalau tokoh orang tua menjadi asing. Disini yang rentan adalah anak-anak panti asuhan, anak-anak jalanan, anak-anak yang ada di asrama dengan guru-guru berfaham radikal, serta anak-anak yang kecewa dengan perlakuan orang tuanya, sehingga mencari tokoh idola lain yang penuh perhatian dan kharismatik.

'Para motivator hitam' biasanya 'care', mau mendengarkan, mau mencarikan solusi dan memberikan motivasi-motivasi 'mulia', sehingga si ana-anak gamang biasanya pasrah, menyerah dan tercuci otaknya.

Apalagi kalau sesudahnya uang mulai diberikan, dijamin ini dan itu lalu dijanjikan 'balas jasa yang sangat layak' di dunia maupun di surga.

Bila si anak otaknya sudah penuh dengan kenangan dan nasehat idola pertamanya, papa dan mamanya, biasanya bujuk rayu si 'motivator hitam' tidak punya tempat lagi di benaknya. Untuk itu, orang tua harus selalu memberi petuah-petuah sehat dan memberi contoh yang tepat di kehidupan sehari-hari.

Mari menjaga anak-anak kita dari 'kekosongan hati, pikiran dan ketokohan', jadilah idola terbaik di masa kanak-kanaknya dan berlanjut sampai dewasanya kelak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun