"Are you Indonesian?"Tanya petugas visa di kedutaan Inggris.
"Yes, sir!"Jawab si calon pengunjung negeri 'Enggris'.
"What's your purpose going to England, Sir?"Tanyanya serius.
"Just for vacation.."Jawab si calon santai.
"Can you stay in your room or house at 4-6 PM as long as you stay in England ,sir?"Tanya si petugas lagi sopan.
"Yes, i can if it's necessary. But why?" Si calon pengunjung bingung.
"We have watched in Yout*b* that Indonesian people often trought out his tea from its cup to another people while they have a talk. So we have to make sure every Indonesian people not in public area at the tea time in England, because they have a bad habit if drink a cup of tea." Kata sang petugas serius.
Percakapan diatas hanya rekaan saja, bukan dari kejadian sebenarnya dan mohon maaf kalau bahasa Inggrisnya gak sesuai grammar.
Begitulah kira-kira sangkin hormatnya negeri Inggris dengan budaya minum teh di sore harinya, maka ketika melihat di media masa orang Indonesia suka buang-buang teh ke arah orang lain saat berbincang-bincang, maka mereka mungkin mulai memikirkan melarang orang Indonesia bepergian ke Inggris atau kalaupun boleh ke Inggris dilarang berkeliaran di tempat umum saat jam-jam minum teh. Takut nanti semua yang sedang minum teh di Inggris disiramin teh juga oleh si pengunjung.
Bangsa yang tidak menghargai acara minum teh, berarti bukan bangsa berbudaya. Begitukah?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H