"Dok, lengan kiri saya nyeri sekali, sudah dua minggu ini. Terasa kesemutan, terkadang seperti kena setrum listrik."Keluh seorang pasien diabetes melitus usia 50 tahunan.
"Banyak makan kacang-kacangan, jeroan, jagung, sayur yang terlalu hijau?" Tanya saya.
"Sudah pantang makanan yang katanya bisa bikin nyeri otot dan tulang, dok. Makanan yang mengandung lemak juga dihindari."Jawabnya.
"Ada cucu yang suka diasuh dan digendong?"Tanya saya. Biasanya pasien nenek-nenek yang punya cucu sementara ibunya kerja, suka nyeri lengan karena menggendong lama.
"Cucu saya sudah SD yang paling kecil, dok."Jawabnya.
"Pernah ketiduran dengan lengan tertindih kepala, bu?"Tanya saya sambil memperagakan seperti gambar diatas.
"Oh, iya. Sering, dok. Televisi di kamar saya letaknya di sebelah kiri kalau saya menonton sambil tiduran. Memang, sering terasa pegal kalau terbangun."Dia baru teringat.
Setelah dironsen persendian bahu kirinya, dijumpai peradangan sendi. Peradangan seperti ini dapat terjadi karena beban atau tekanan yang berulang-ulang pada persendian tersebut.
"Padahal gula darah saya sudah terkontrol, ya, dok. Masih bisa juga ya kena peradangan sendi?"Katanya.
"Iya, pasien diabetes, syaraf-syaraf tepinya lebih sensitif daripada yang tidak diabetes. Walau sudah terkontrol berbulan-bulan juga, nyeri neuropatinya tetap mudah terjadi, apalagi kalau terjadi penekanan berulang."
Lalu saya sarankan pasien tidurnya posisi menghadap keatas, seperti sikap saat upacara, untuk menjaga posisi tidak berubah, bisa kanan dan kiri pasien diberikan bantal guling.