Kalau sudah ke Zhangjiajie, Tiongkok, jangan lupa ke Gua Naga Kuning ('Yellow Dragon Cave'), ini termasuk juga warisan dunia ('world heritage') karena terjadi secara alami jutaan tahun dimana terdapat gua yang panjang dibawah beberapa gunung dan bisa dua jam perjalanan dari pintu masuk sampai pintu keluar. Yang pasti, pemandangan di dalam gua ini tidak ada urusannya dengan kabut, selalu jelas. Tanggal 6 Januari 2017 ini pun kami sekeluarga memberanikan diri 'nge-gym' keringat-keringatan jalan di tempat wisata yang kalau musim panas pengunjungnya bisa ribuan orang sehari.
Di dalam gua banyak stalaktit dan stalakmit (dokumentasi pribadi)
Konon kabarnya, memang ada naga kuning yang tinggal di gua ini, atau karena bebatuannya saat belum dikasih lampu memang memendarkan cahaya kuning, entahlah, yang pasti tempat ini benar-benar dibuat sedemikian mengagumkan dengan tata cahaya bak taman kota waktu malam, warna-warni dengan bebatuan stalaktit dan stalakmit yang indah. Lantainya agak licin karena dari keramik dan jalan naik turunnya ada banyak anak tangga yang menjalaninya memerlukan stamina yang cukup. Kalau membawa anak-anak dan orang tua harus sering-sering istirahat, kalau ketinggalan pemandu wisata yang satu, kita dapat ikut rombongan pemandu wisata gua berikutnya. Jangan berani-berani mencoba berkelana sendiri di gua ini tanpa pemandu, bisa-bisa tersesat berjam-jam bahkan berhari-hari.
Dalam perahu di dalam gua (dokumentasi pribadi)
Uniknya di dalam gua ini ada banyak perahu yang dapat memuat 12-15 orang, menyusuri sungai bawah tanah, kembali menikmati keindahan bebatuan mineral bentukan alam yang luar biasa. Betapa sekali lagi kita harus kagumi keseriusan pemerintahan Tiongkok membenahi infrastruktur pariwisatanya, memberi lampu warna-warni untuk gua yang panjang perjalanannya kurang lebih 5 kilometer ini, membuat tangga, mengadakan perahu, membersihkan bebatuan yang berbahaya untuk jatuh menimpa wisatawan dan sebagainya konon berharga trilyunan jika dirupiahkan. Itu tidak gratis, wisatawan yang masuk harus membayar 80 yuan untuk dewasa dan 60 yuan untuk anak-anak. Dana sebesar itu dimungkinkan, karena Tiongkok memang tidak perlu menghabiskan banyak 'energi' untuk kegaduhan politik, pilkada, demonstrasi dan lain-lain, karena partainya hanya satu dan kalau ada yang macam-macam mau protes keras atau menggalang massa, pasti langsung 'hilang'. Gaduh-gaduh sedikit, sebenarnya tidak apa-apa, ya, enggak?
Wow, 'amazing' (dokumentasi pribadi)
Bagi saya, wisata yang memuaskan itu harus melihat reaksi istri dan anak-anak, kalau mata mereka terbelalak dan selalu bergumam penuh kagum, berarti jalan-jalannya sukses, terutama si Lukas yang baru 5 tahun 10 bulan, kalau dia sanggup jalam 2 jam keliling gua dengan riang gembira dan tidak merengek-rengek minta gendong, berarti dia bahagia. Nah, apa yang paling membahagiakan papanya anak-anak ya itulah seharusnya.
Secara keseluruhan, wisata ke gua ini membuat capek luar biasa dan kalau pulang ke hotel harus pakai taksi dan pintar-pintar tawar menawar, kalau tidak bisa kena lebih 100 yuan. Untung kami dibantu teman satu rombongan dan dapat harga ke hotel 30 yuan. Sangkin capeknya, sepulang dari gua saya tertidur dari pukul 16.30 sampai 20.00 malam dan baru terbangun sesudah lapar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya