Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Daripada Bapak Saya Repot Saat Naik Haji, Biarlah Bayar Umum Kali Ini

7 Agustus 2016   12:40 Diperbarui: 7 Agustus 2016   12:48 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

"Lho, kenapa sudah kontrol sekarang, Kek? Harusnya tanggal 26 nanti..."Kata saya pada kakek usia 60-an tahun yang rutin berobat sebulan sekali akibat sakit jantung-hipertensi dan 'maag' kronis.

"Maaf, memang belum waktunya, makanya Bapak saya ini daftarnya sekarang tidak pakai BPJS, dok. Tanggal 10 nanti beliau mau naik haji. Jadi minta dicukupkan obatnya sampai 2 bulan."Kata anak si Kakek.

Ada beberapa penyakit kronis yang dapat diberikan obat 1 bulan, antara lain: Sakit jantung, darah tinggi, asma, diabetes dan beberapa penyakit syaraf. Penyakit lainnya dianggap akut dan maksimal obatnya untuk 7 hari.

Masalahnya kalau naik haji, cara biasa (bukan yang 'plus' yang lebih singkat), di Arab Saudinya 40 hari, belum lagi di asrama hajinya menunggu berangkat.

"Bukannya obat-obatan haji disana ada yang menyiapkan dari panitia?"Tanya saya lagi. Karena walaupun obat yang saya resepkan sama persis dengan obat BPJS, namun tetap ada beda harganya kalau beli non BPJS.

Misalnya obat darah tinggi paten 'X', harganya 12 ribu kalau beli biasa, maka harganya jadi 3900 kalau resepnya ada cap BPJS-nya dan dicetak di resep khusus BPJS.

"Iya,dok. Tapi saya takut Bapak saya jadi repot bolak-balik ngurus obat yang kurang disana, ibadahnya jadi terganggu dan mungkin saja jadi 'drop'. Lebih baik kali ini kami bayar saja, demi kesehatan Bapak."Kata si anak yang kelihatannya ikhlas banget.

Terharu juga melihat anak-anak berbakti begini, karena memang belum ada peraturan BPJS Kesehatan yang khusus mengenai pemberian obat tambahan untuk pasien yang naik haji. Kalau diperbolehkan kasih 2 bulan sih kita kasih.

Tetapi sebenarnya kalau pasien habis obat kronisnya, cukup ke poliklinik TKHI (Tenaga Kesehatan Haji Indonesia) di Mekah atau Madinah, karena obat-obatan yang biasa dimakan harus dilaporkan kesana. Tetapi apakah birokrasinya lancar, itu tergantung petugas yang dikirimkan apakah sigap atau lamban.

Namun saran saya sih, kalau orang tua sudah diatas 60 tahun dan pergi sendirian atau berdua suami-istri tetapi sama-sama tua, sebaiknya anak-anaknya mau menyiapkan obat kronis mereka secukup masa hajinya (2 bulan), karena kondisi disana akan menyulitkan untuk pergi kesana-kemari hanya untuk mencari obat.

Kalau obat kronis BPJS ketentuannya hanya 1 bulan, seharusnya anak-anaknya meniru anak si Kakek di atas yang mau berkorban saat diperlukan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun