[caption id="attachment_377569" align="aligncenter" width="576" caption="Ko Ahok, Kang Emil, Ko Kang Nurul (Dokumentasi pribadi)"][/caption]
"Ya, sebenarnya Viking atau Bobotoh itu tidak ada organisasi formalnya, padahal jumlah suporter PERSIB itu terbanyak di dunia. Waktu ada kontes klub sepak bola mana terbaik di dunia di media 'on-line' yang nomor satu PERSIB, nomor dua baru Barcelona, karena semua suporter PERSIB 'vote'."Kata Ridwan Kamil atau Kang Emil cerita soal pertanyaan Moderator Ko Kang Nurul soal bagaimana persoalan Jakmania dan Bobotoh akan diselesaikan.
"Pokoknya, saya kalau Jakmania bikin rusuh ya tangkap saja. Kita serahkan ke aparat hukum."Kata Ko Ahok alias Gubernur Basuki.
"Saya tidak mau cerita saja ya pak Ahok, 250 juta uang harus saya keluarkan untuk mengganti kerusakan 50 bis suporter PERSIB yang diserang saat pulang final ISL kemarin. Ada yang dirawat di rumah sakit, ada yang luka dibacok. Tapi ya itu semua saya harus ambil alih tanggung jawabnya."Kata Kang Emil.
"Wah, harusnya itu saya yang bayar, ya?"Tanya Ahok, karena 'asumsinya' Jakmanialah yang menyerang bis konvoi Viking tersebut.
"Bukan begitu maksudnya, tapi kalau mau bantu juga gak apa-apa..."Kata Kang Emil.
"Ya, kalau begitu kita bagi dua saja deh. 125 juta saya kasih deh kalau ada nomor rekening PO bis pariwisatanya..."Kata Ko Ahok terkekeh, antara serius atau setengah main-main.
Percakapan informal beginian sulit ditemui kalau kedua pejabat negara ini tidak jadi 'duet' tamu di Kompasianival 2014 pukul 1500-16.00 kurang lebih.
Selain membahas apa dan bagaimana program kerja mereka kedepan, tampaknya keduanya memang sering berinteraksi secara nonformal di media sosial ataupun secara pertemuan kekeluargaan.
Peserta Kompasianival yang memenuhi Sasono Utomo pun terpingkal-pingkal bukan karena keduanya melucu 'slapstick' gaya srimulat, tetapi karena mereka bicara mirip curhat tanpa 'jaim' formal-formalan karena pejabat negara.
Tapi menarik juga apakah 125 juta yang diucapkan Ko Ahok di Kompasianival kemarin bakal ditagih Kang Emil?