"Wah, ini perutnya keras sekali. Sudah berapa hari sakit?"Tanya saya pada keluarga pasien.
"Sudah 3 hari tidak mau makan, perutnya nyeri. Memang bapak ada sakit 'maag' kronis karena suka makan obat rematik dari warung, dok."Kata anak yang tertua, si pasien mengangguk lemas.
Umurnya 60-an, sesudah diperiksa tekanan darahnya masih normal, rekam jantungnya masih bagus dan laboratoriumnya hanya memperlihatkan sel darah putih yang meningkat.
Di-ronsen perutnya dalam 3 posisi (dibolak-balik) diperkirakan ada peningkatan udara bebas di rongga perut yang menjurus radang/infeksi selaput perut.
Segera dikonsulkan ke dokter bedah dan disarankan operasi karena lambungnya diperkirakan bocor. Keluarga ternyata belum setuju dan minta waktu bermusyawarah dahulu.
Keesokan harinya keluarga juga belum setuju operasi, karena ada anaknya belum setuju, sementara si pasien tambah lemah dan mulai demam. Lalu hari ketiga keluarga baru setuju operasi dan terus terang menunda operasi karena mengurus BPJS dahulu.
Saat akan dioperasi itulah dievaluasi ulang, ternyata ginjalnya sudah terganggu, tekanan darahnya sudah turun di 80/60, suhunya 39 derajad, kondisi jantungnya sudah banyak sumbatan dan pernapasannya sudah terganggu akibat banyak lendir dan dahak.
Dokter anestesi tidak berani membius lagi, karena jantung dan paru-parunya serta organ vital lainnya tidak kondusif lagi dan otomatis dokter bedahnya pun tidak bisa apa-apa lagi.
Sebenarnya kalau memang dari awal sudah pasti masalah biaya, maka keluarga tersebut harus langsung mengurus BPJS dan sambil menunggu proses selesai tindakan yang seharusnya dilakukan jangan ditunda.
Tiap rumah sakit pasti ada pertimbangan kalau pasien keluarga miskin apakah akan dirujuk secepatnya atau dilayani dulu dan nanti BPJS akan mengganti biaya sesuai 'paket' beratnya penyakit dan keluarga pasien tinggal membayar selisih biaya sebelum pasien 'resmi' memakai BPJS.
Keluarga juga tidak terus terang dari awal bahwa ini masalah biaya dan berpikir kondisi si pasien akan dapat bertahan dalam 2-3 hari mengurus BPJS-nya. Padahal di usia 60-an kondisi akan cepat menurun.