Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Antara Pilpres 2014 dan 'Kutukan Guttman' di Kesebelasan Benfica

18 Mei 2014   02:03 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:25 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14003261871295712202

[caption id="attachment_336645" align="aligncenter" width="620" caption="Pelatih Benfica 1960-1962, Guttman (sumber: http://www.goal.com/id-ID/news/1365/liga-europa/2014/05/14/4816842/catatan-kutukan-100-tahun-benfica-di-piala-eropa)"][/caption]

Guttman, seorang pelatih sepak bola berkewarganegaraan Hungaria yang sukses membawa klub-klub yang ditanganinya juara liga domestik maupun juara di Eropa.

Kesuksesannya terbesar saat dua tahun berturut-turut memenangkan piala eropa tahun 1961 dan 1962. Namun ketika pelatih unik ini meminta bonus kemenangannya dua tahun berturut-turut tidak diberikan oleh manajemen Benfica.

Saat itulah Guttman mengeluarkan kata-kata yang dimaknai 'kutukan Guttman' bahwa tidak akan pernah lagi kesebelasan Benfica memenangkan piala di Eropa dalam 100 tahun.

Ada beberapa versi tentang kata-kata yang diungkapkannya di media yang mungkin dipelintir wartawan pengutip. Ada yang menyampaikan Guttman hanya berkata akan sulit kesebelasan Benfica juara Eropa dua kali berturut-turut dalam 100 tahun ke depan.

Apapun ucapan 'kutukan' yang sesungguhnya, yang pasti ada 'dosa' yang dilakukan manajemen Benfica terhadap Guttman yang membuat dia mengutuk. Terbukti sejak saat itu Benfica sudah 5 kali berada di final kejuaraan Eropa, terakhir saat dikalahkan Sevilla dengan adu penalti hari Kamis lalu.

Walaupun kejadian itu terjadi tahun 1962 dan sudah 52 tahun, tetapi kesebelasan Benfica seolah merasa 'sialnya' kutukan itu sampai sekarang.

Seandainya masalah bonus itu diselesaikan, kutukan ditarik bisa jadi Benfica tetap kalah, tetapi legenda kutukan Guttman pasti tidak menghantui dan dijadikan alasan kegagalan.

Nah, pilpres 2014 juga berpotensi ada calon presiden yang punya masalah di masa lalu yang tidak 'tuntas' diselesaikan. Ada sekelompok orang yang mengutuki dosa-dosa masa lalunya yang tidak tuntas terkonsiliasi dan jelas keputusannya di pengadilan.

Bisa jadi 'kutukan' orang-orang yang merasa dirugikan ini tidak ada pengaruhnya, namun bisa jadi seperti Guttman yang mengeluarkan kata-kata bermantera negatif itu berpuluh tahun yang lalu namun energi melumpuhkannya membuat sebuah kesebelasan entah mengapa selalu kalah.

Mungkin meniru semboyan Penggadaian, menyelesaikan masalah tanpa masalah dapat dijajaki 2 bulan terakhir. Atau kalau toh harus diselesaikan masalahnya dengan banyak masalah baru, yang penting ada niat menyelesaikan masalah lama sampai tuntas dan tidak menggantungnya menjadi 'kutukan Guttman' versi Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun