"Sedih, mas?" Tanya Minor, pencuri sandal jepit di mini market "abrakadaramart" yang divonis 7 tahun penjara.
"Hancur......" Keluh Majora, pengusaha tambang timah ilegal yang divonis bersalah menguntungkan diri sendiri dan orang lain dengan jumlah total 300 trilyun dan kena penjara 6,5 tahun dan kalau kelakuan baik bisa saja menjadi 4,2 tahun.
"Penjara memang terbatas, mas. Tetapi kalau ada uang seperti mas, ntar juga ditawari fasilitas VVIP, ruangan sendiri, ada AC, televisi, kulkas, kasur springbed, malah sesekali boleh istri atau pacar masuk ke dalam. Kalau sekarang sih belum bisa, mas. Masih baru-baru, banyak wartawan yang mengintai. Dua minggu lagilah, baru bisa nego sama kepala penjara." Celetuk Minor sambil senyum manis.
Baginya penjara malah lebih terjamin hidupnya, diberi makan tiap hari dan diperhatikan kesehatannya oleh semua sipir karena kasusnya yang "viral" di masyarakat, gara-gara dia mengambil sandal 10 ribu rupiah di supermarket akibat tidak tega lihat anaknya Mini kulitnya pecah-pecah jalan kaki memulung sampah.
Awalnya dia jujur sekali, tetapi hari ini sisa uang 20 ribu hasil memulung kemarin sudah mereka belikan 2 bungkus nasi telor 10 ribuan dan Mini kembali meringis kesakitan ketika kerikil tajam menghunjam tapak kakinya. Dan sebagai ayah dia tanpa pikir panjang lagi ke mini market membawa karung kotornya dan menyelipkan sandal itu ke dalamnya lalu saat melewati kasir langsung diteriaki dan semua orang di parkiran, dari tukang parkir, pejalan kaki dan tukang nasi uduk memukulinya. Konon mini market itu hampir tiap minggu ada saja yang mengutil, tetapi terkadang penjaga mini market itulah pelakunya yang mengganti barang-barang asli ke yang sudah bekasan di gudang.
Minor dengan cepat dituntut dan dua kali sidang langsung putus vonis 7 tahun penjara, namun karena kasusnya ada yang membuat viral, maka banyak simpati publik dan ada donasi buat anaknya Mini biar dapat sekolah dan membeli sepatu baru dan dititipkan ke sebuah rumah singgah di pinggir kota. Jadi bagi minor, dipenjara ini bak berkah.
Majora sangat beda. Dari 300 trilyun yang dituduhkan, paling hanya 5 trilyun yang dia nikmati, sisanya ke pejabat daerah, pengusaha lain yang menjadi rekanan, politikus setempat yang membikingi tambang, serta aparat setempat yang menjaga tambang itu. Dan sialnya 5 T yang tersisa itupun disita negara dan inilah pemicu kehancuran hatinya.
"Semua fotoku, bahkan foto pernikahan kami, bahkan akunku dihapusnya....."Tangis Majora pun pecah, karena sang istri Sansanwiwi yang artis sinetron terkenal itu melakukan tindakan yang sangat radikal, memutuskan jejak digital mereka selama 5 tahun terakhir tanpa diskusi lebih dahulu.
"Wah, berarti memang sedih banget, mas. Kalau istri saya sudah minggat sejak anak saya umur 1 tahun karena kami tidak lepas - lepas dari kemiskinan. Jadi saya sudah 6 tahun sendirian mengurus Mini. Kalau mas Majora memang kabarnya sama istri romantis banget, ya. Ya begitulah cinta fatamorgana, mas. Sehidup semati hanya manis di bibir saja."Kata-kata Minor sangat menohok tetapi penuh makna.
"Apa yang bisa kulakukan di penjara ini selama 6 tahunan?" Majora merenung.