Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pesan untuk Penulis Kanal Politik di Kompasiana dari Mas Dian Gemiano KG Media dan Nurulloh COO Kompasiana

1 Desember 2023   04:40 Diperbarui: 1 Desember 2023   05:07 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Panasnya kanal politik di Kompasiana mulai terasa di Kompasianival 2011, saat itu saya sudah mulai mendengar diskusi tentang Jokowi dan Ahok di percakapan senior-senior yang menjadi warga Jakarta yang hadir di FX Sudirman malam itu.

Tahun 2013 malah lebih seru lagi dan komunitas-komunitaspun banyak yang ternyata terjadi perpecahan ketika Jokowi ternyata jadi calon presiden melawan Prabowo yang mendukungnya menjadi gubernur Jakarta di 2012.

Sangat terasa tulisan-tulisan di kanal politik 2013 dan 2014 saling menyerang antar kubu dan beberapa konten malah dihapus akibat terlalu vulgar dalam mengeritik tokoh yang menjadi lawannya.


Mungkin dengan adanya tiga pasangan capres-cawapres ini, gesekan tidak perlu terlalu keras lagi karena ternyata dunia politik itu sangat dinamis dan tidak berpola. Siapa sangka kawan saat ini menjadi lawan dan yang duluan lawan jadi kawan? Para simpatisan atau relawan yang fanatik menjadi kecele karena energi mereka yang biasanya 10 tahun terakhir fokus untuk menyerang satu titik harus berbalik 180 derajad menyerang titik lain atau malah membela yang sebelumnya mereka jelek-jelekkan.

Pesan dari mas Dian Gamiano dari Kompas Gramedia dan mas Nurulloh COO Kompasiana tampaknya bukan sekedar harapan saja tetapi boleh jadi "warning" bagi para penulis kanal politik bahwa pengawasan admin ke tulisan yang berbau politik akan lebih ketat karena kompasiana yang oleh awam masih dianggap seperti koran biasa dengan wartawan-wartawan profesionalnya, dapat saja memancing polemik kalau ada tulisan yang terlalu tendensius. Jadi ada kemungkinan akan dihapus kalau terlalu menyerang tokoh-tokoh tertentu daripada nanti kantor KG digeruduk massa yang terlanjur terprovokasi tanpa peduli adanya mekanisme hak jawab dan prosedur hukum tertentu.

Intinya kalau memang sangat getol ingin "menguliti" seseorang di pemilu kali ini, ikut orasi di kampanye atau demonstrasi damai saja, jangan buat "kebakaran" di Kompasiana.

Setuju?

Dokumentasi Kompal
Dokumentasi Kompal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun