Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Cak Lontong dan Akbar Bukan Hanya Figuran di Pementasan "Julini Tak Pernah Mati"

21 Juni 2023   23:09 Diperbarui: 22 Juni 2023   05:03 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menghormati mendiang Nobertus Riantiarno yang meninggal 20 Januari 2023 lalu, Teater Indonesia Kita yang didirikan oleh salah satunya Butet Kertaredjasa, membuat pementasan ke 39 dengan inspirasi tokoh Julini yang dibuat oleh Nano tahun 1980-an dalam pementasan Teater Koma yang terkenal trilogi : Bom Waktu, Opera Kecoa dan Opera Julini.


Pementaan tersebut tahun 80-an itu beberapa kali diadakan pencekalan karena dianggap terlalu berani megangkat isu yang saat itu dianggap berpotensi bikin gaduh dan menghasut karena mengangkat ketimpangan sosial dan penindasan penguasa terhadap orang orang yang termarjinalkan.

Kali ini pementasan di 16 Juni 2023 ditonton oleh 4 mentri, Pka Mahfud MD, Teten, Muhadjir dan pak Basuki si rambut putih yang bukan capres. 

Lakon diawali dengan pembuatan kereta bawah tanah dan para pekerja menemukan tubuh Julini (diperankan Joind Bayu Winanda) yang ternyata masih hidup. Munculnya Julini membuat heboh karena dianggap sebagai tokoh dengan kemampuan mistis di satu sisi dan di sisi lain sebagai tokoh populer dia ingin dimanfaatkan secara politis oleh beberapa oknum, antara lain Cak Lontong, Marwoto.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Untuk menghormati kembalinya Julini akhirnya dibuat patung yang berbentuk tubuh tentara romawi yang telanjang tapi di akhir cerita ada kerusuhan yang menghancurkan serta membakar patung itu dan Julini pun terjun ke api yang membara lalu dia berubah wujud menjadi bayangan mirip Yesus naik ke atas langit.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Akbar tandem Cak Lontong di Lakon ini naik pangkat jadi bossnya Cak Lontong, tetapi tetap saja menjadi objek penderita dikerjai Cak Lontong dengan gaya pikir silogismenya yang bikin pusing tapi lucu. Cak Lontong sebagai bawahan malah membujuk Akbar untuk ikut pilkada dengan Julini sebagai calon pasangannnya dan dia berusaha membatalkan pertunangan Akbar dengan Sruti Respati anaknya Marwoto.


Disini kemampuan akting Akbar patut diacungi jempol karena tidak hanya bisa menjadi "partner abadi" Cak Lontong tetapi juga dapat beradu akting dengan pemain teater lain seperti Sruti Respati yang sudah malang melintang di dunia seni peran belasan tahun. Di pementasan ini juga Cak Lontong dan Akbar bukan hanya sebagai figuran tetapi menjadi pemain kunci selain Julini sebagai karakter yang membangun dan mengembangkan cerita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun