"Angin duduk", istilah yang sering diucapkan oleh awam tentang suatu kondisi dimana terjadi serangan nyeri tiba-tiba di dada atau perut seorang yang membuatnya segera pingsan atau terlemas atau kejang-kejang padahal sebelumnya dia terlihat biasa-biasa saja.
Ada yang mengaitkan ini dengan asam lambung yang meningkat seperti sakit "maag" atau "GERD" tetapi karena sebagian jika terlambat ditolong dapat menyebabkan kematian maka sepertinya yang mendekati adalah "angina pectoris" atau serangan jantung.
Pada tulisan kali ini saya hubungkan istilah "angin duduk" dengan angina pectoris karena memang sangat perlu segera ditolong oleh orang terdekat si Pasien, tidak dapat menunggu lama, hitungannya antara 8-10 menit sumbatan pembuluh darah koroner yang membuat jantung dan atau paru-paru berhenti beraktivitas dapat membuat cacat atau kematian.
Maka pertama-tama kita harus yakinkan dahulu posisi pasien sudah di tempat yang aman, berbaring di tempat yang rata dan keras dasarnya (jangan di tempat berlumpur atau miring) serta aman, tidak dilewati kendaraan.
Kemudian kita meminta tolong ke sekitar kita apakah ada yang tahu cara menolong resusitasi jantung paru (RJP) atau tidak bila ada yang menolong dan mengaku bisa, lebih ahli dari anda ya, serahkan padanya, anda membantu sesuai petunjuk dia tetapi kalau tidak ada yang mengerti dan anda sudah melihat tutorial RJP beberapa kali atau tidak ada seorangpun di sekitar kita, maka kitalah yang wajib menolongnya.
Langkah selanjutnya memastikan si pasien tidak bernapas dengan melihat gerakan dadanya selama 30-60 detik dan meraba nadi carotis di lehernya, dapat dilihat di video youtube di atas.
Selanjutnya kalau yakin tidak ada napas dan nadi, kita genjot jantungnya 30x dengan kecepatan kurang lebih 2 kali perdetik dengan posisi yang diperagakan, lalu tiup 2 kali napas ke mulut Pasien yang sudah dibuka rahangnya, dibersihkan jalan napasnya dan diangkat dagunya. Aktifitas 30 genjot dan 2x napas buatan ini diulang 5 kali siklus.
Setelah 5 siklus itu kita periksa lagi nadi dan napasnya, kalau belum spontan, kita ulangi lagi 5 siklus kedua, ketiga sampai.......
Sampai kapan?
Pertama, kalau si Pasien dapat spontan bernapas dan nadinya teratur. Kedua kalau ada datang bantuan dari rumah sakit atau orang lain yang lebih segar. Ketiga kalau kita sendiri sudah lelah.