Saat perayaan ulang tahun Kompasiana 22 Oktober 2020 yang diadakan secara "online" dipandu CEO-nya pak Nurul di 15.00 ada diskusi yang berkembang tentang Kompasianival tahun ini yang konon kabarnya akibat pandemi mungkin saja beralih ke cara ala webinar juga. Sontak hatiku "termanyun" dan terhenyak lunglai bak kucing garong tak dibelai.Â
Yah......Lengkaplah semua penderitaan dan kelesuan yang kualami setelah wabah covid-19 merebak di Maret 2020 sampai saat ini, karena Kompasianival adalah semacam ritual tahunan yang wajib aku ikuti tiap tahun dari 2011 sampai 2019 dimana akan ada reuni besar yang menyatukan banyak penulis hebat atau setidaknya calon hebat dari seluruh penjuru dunia di Jakarta.
Reuni yang tidak "off-line" itu pastilah tidak seru karena tidak bisa kumpul perkomunitas dan pembicaraan haruslah sopan dan diatur-atur seresmi mungkin karena jejak digital itu sampai saat ini masih kejam.
Pembicara semua Kompasianer yang mau bicara dari perwakilan komunitas, pengisi acara nyanyi dan musik kita-kita juga dan yang bawa makanan kita-kita juga, kalau ada sponsor ngasih hadiah ya syukur jugalah. Namanya masih prihatin dan kalau perlu tetap pakai baju hazmat level 3.
Baru di Desember 2021, saat virus sudah hilang, karena mungkin sudah bosan naik ke permukaan tanah dan kembali ke dalam tanah atau ke hutan-hutan, kita buat Kompasianival yang versi dulu, undang tokoh publik dan penyanyi terkenal.
Ini usul yang saya pikir bagus karena kalau gak bagus pasti tidak diusulin, ya, kan? Okelah, kalau diterima ya terima kasih , kalau enggak diterima juga ra popo.