Saya pernah menulis tentang kutukan periode kedua seorang kepala suatu pemerintahan yang cenderung mempertahankan zona nyaman, meninabobokkan elite dengan proyek dan fasilitas serta memanjakan wong cilik dengan subsidi sehingga semua senang dan lupa membuat terobosan.Â
Itu hanya mungkin kalau finansial sebuah negara pas-pasan dan penggunaannyapun gitu gitu aja alias rutin dan tidak ada niatan mencari pemasukan baru.Â
Peran Sri Mulyani menjadi penting karena harus memutar otak mencari sumber pembiayaan negara baik yang konvensional maupun yang inovatif, dua hal yang menurut saya sangat mengejutkan adalah keberanian untuk menagih utang utang masa lalu dari pengusaha di pemerintahan sebelumnya dan adanya penertiban aset aset negara yang selama ini dikelola swasta namun memberikan kontribusi yang sangat minim, misalnya stadion-stadion olahraga tertentu dan wahana wahana wisata tertentu yang merupakan proyek mercusuar masa lalu.Â
Belum lagi rencana mengambil dana di Bank Swiss yang diduga hasil korupsi di Indonesia  yang konon kabarnya ribuan trilyun rupiah.
Sri Mulyani seperti tiada takutnya mengutak atik hal ini dan kalau sukses dijalankan dalam 4 tahun ke depan, maka bukan tidak mungkin Indonesia yang dikenal sebagai bangsa besar pengantuk yang malas olahraga akan menjadi negara paling kencang berlari di Asia Tenggara.Â
Mudah-mudahan mimpi ibu Sri Mulyani menertibkan hutang hutang masa lalu, menertibkan aset negara dan menyita uang korupsi di bank Swiss dapat terwujud, supaya semua pengkritik pedas pemerintahan Jokowi -Ma'ruf amin akhirnya paham bahwa mereka ini tidak punya beban di masa lalu dan hanyalah orang yang fokus ke masa depan.
Ada segelintir orang yang pasti akan sangat marah dan mudah mudahan kemarahannya tidak sampai membuat chaos mirip 1998 karena intelijen pun saat ini sudah sangat solid.Â
Setuju?Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI