Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Denny Siregar Bukan Aktor Film "Enemy of the State"

16 Juli 2020   01:17 Diperbarui: 16 Juli 2020   01:24 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: detik.com dan tribunnews

Kasus bocornya data pribadi Denny Siregar ,walaupun berbeda dari banyak segi, tetapi saya menjadi teringat film aksi "The enemy of State"yang dibintangi Will Smith dan Gene Hackman di tahun 1998.  Tayangan ini sangat digemari dibuktikan dengan pendapatan total 250 milyar dollar sementara biaya produksinya 90 milyar dollar.

Intisari film ini bercerita tentang pengacara muda yang diperankan Will, harus berurusan dengan NSA (National Security Agency) karena secara tidak sengaja dititipkan data rekaman pembunuhan seorang senator Amerika Serikat yang menolak undang-undang yang mengijinkan NSA mendapatkan data pribadi semua warganya seluas-luasnya demi kepentingan negara.

Karena menolak memberikan benda yang dianggap ada "file" itu, Will Smith dirusak reputasinya dan dibekukan rekening banknya oleh agen NSA dan dalam pelariannya bertemu Gene Hackman, mantan agen rahasia yang mau membantu Will membersihkan namanya.

Tehnologi penyadapan, manipulasi data dan manuver kontraspionase yang diperagakan di film ini sangat memukau, sehingga kita menjadi ngeri sendiri apa ada ruang pribadi lagi yang tersisa di dunia ini?

Cuplikan film dapat dilihat dibawah ini.


Denny Siregar bukanlah bintang film, tetapi seorang penggiat media sosial yang kebetulan agak nyinyir mengkritisi kelompok-kelompok yang dianggapnya terlalu ke kanan atau ke kiri pokoknya enggak lurus-lurus saja, saya rasa dalam batas tertentu mungkin mengalami ketidaknyamanan yang sama, data pribadinya disebarkan orang dan gawatnya lagi hanya seorang pegawai "outsouching" di sebuah perusahaan telekomunikasi besar di negara kita yang kebetulan sahamnya sebagian besar milik negara.

Dibandingkan konspirasi dan ketegangan bathin yang terjadi di film "Enemy of the State", tentu saja apa yang dialami Denny Siregar masih ringan atau paling tidak derajad sedanglah dampak negatifnya, karena DS terlihat masih aktif bermedia sosial lagi setelah kasus ini mengemuka sejak 5 Juli 2020 lalu. Tetapi beda di film dan beda di dunia nyata, resiko di film paling banter luka memar dan capek kalau adegan harus diulang beberapa kali, tetapi kalau di dunia nyata para "haters" serius mau menyakiti maka hukum rimbalah yang bicara.

Apalagi regulasi kerahasiaan data pelanggan telepon seluler yang diterapkan untuk mengantisipasi maraknya terorisme dan penipuan hanya diatur setingkat peraturan mentri yang sanksinya kalau ada kebocoran belum jelas, jadi dengan meminta maaf dan berjanji akan memperbaiki sistem di kemudian hari saja sudah cukup.

Mungkin yang harus dilakukan DS sebagai korban juga seperti di film, dimana Will Smith dan Gene Hackman yang sulit melawan secara frontal oknum NSA dan politikus yang ada di pihaknya melakukan serangan balik kontraspionase yang tidak kalah canggih, sehingga para pelakupun merasakan juga menjadi korban saat kehidupan pribadi mereka gantian dipreteli dan diumbar ke publik.

Tetapi untuk melakukan hal seperti itu mungkin DS perlu teman "follower militan" yang "outsourching" juga di perusahaan yang sama lalu membantu membobol data-data yang diinginkan untuk oknum tertentu karena mungkin sistem keamanannya masih kaleng-kaleng juga. Tetapi karena beliau penggiat di media sosial yang vokal, sebaiknya menyarankan "influencer" lain yang takut rumahnya disatroni orang karena kebocoran data dari pegawai rendahan perusahaan komunikasi, membuat alamat KTP baru dahulu di rumah sewaan kecil atau kos-kosan sempit saja, jangan di alamat rumah asli yang ada anak istri kita tidur disana. Supaya semua aman dan mau dibobol berapa kali juga data kita, yang rusak juga nanti cuma alamat palsu.

Sumber: dokumentasi KOMPAL
Sumber: dokumentasi KOMPAL

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun