Kelima mahasiswa universitas ternama kota itupun takjub. Pelajaran hidup terbaik telah disampaikan oleh seorang kepala dusun sederhana, mereka nantinya pasti menjadi orang penting di negeri ini dan kemampuan imajinatif yang diasah di KKI akan berguna nanti saat menduduki pemegang keputusan yang seolah nyata padahal sebagian atau setidaknya seperlimanya hanyalah fiktif dan imajinatif.
"Semua pengalaman ini akan aku buatkan novel, pasti banyak penerbit mau buatin buku."Kata Anggrek bersemangat sekali.
"Kenapa kamu yang buat dan bukan aku?"Tanya Mawar protes karena sebenarnya dialah yang mengajak mereka ke desa itu.
""Follower instagram saya 120-an ribu, twitter saya pengikutnya 340 ribu dan youtube saya "subscribes-nya" 700-an ribu. Saya lebih mudah membuat kisah ini viral, mbak." Kata Anggrek santai.
Dan benar saja, sebulan setelah KKI, kisah ini menyebar heboh di media sosial dan di akhir tahunpun ada novelnya bahkan di awal tahun 2020 sudah terbentuk "Desa Pendisko Fans Club".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H