Ada rasa bahagia sesekali bersilahturahmi seperti ini. Â Sampai ayahnya Pringadi sempat bertanya, "Kompasiana Palembang itu kantornya dimana? " Mungkin karena beliau berpikir silahturahmi seperti ini hanya terjadi kalau teman sekantor atau satu alumni.Â
Padahal,  pemersatu kita hanyalah suka menulis  lalu "terjebak" di Kompasiana dan suka "nyampah" di "WAG Kompal" walaupun tetap dibatasi oleh syarat dan ketentuan yang berlaku.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H