Pada film "Avenger: Infinity War", tokoh antagonis Thanos,  bandit berkekuatan super mengucapkan kata-kata yang sangat membuat terperangah alasannya "menghilangkan" separuh populasi di sebuah kota  atau planet,  yaitu untuk mengembalikan keseimbangan universal,  karena dianggapnya populasi mahluk hidup sudah  mencapai titik jenuh dan membuat sumber daya alam tidak kuat lagi menanggungnya.Â
Lanjutnya, Â semua itu "nothing personal", hanya dilakukan demi kepentingan yang lebih besar selanjutnya butuh ada yang dikorbankan, Â sebaliknya ada orang yang harus mengeksekusinya, Â yaitu dia sendiri, Â Thanos si bandit super.Â

Pada mahluk hidup lainpun ada instink mempertahankan diri dan adaptasi, Â jadi masing-masing individu memiliki hak bertahan dan berkompetisi melindungi hak hidupnya.Â
Pahlawan super,  yang tergabung  dalam "The Avengers" adalah ibarat para pahlawan demokrasi yang berani melawan tirani,  kediktatoran serta fasisme ala Thanos, yang merasa dirinya atau kelompoknyalah yang benar dan diluar cara  mereka maka  itu salah dan harus disingkirkan.
Mungkin di kisah epik "End Game", pihak pembela demokrasi menang,  namun seperti di film itu yang lima tahun kemudian ada pertarungan baru,  maka akan tetap dibutuhkan para pahlawan super baru atau lawas  untuk membasmi tirani dalam  sosok bandit super Thanos yang selalu berpikir merekalah pusat semua keputusan hidup manusia dan merekalah yang memutuskan benar dan salah secara sepihak.Â

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI