"Selamat pagi oma-opa....." Sapa saya kepada beberapa anggota panti jompo yang ada tepat di belakang rumah sakit, pagi pukul 7-an.
"Selamat pagi, dok. Kami berjemur dulu, ya.."Kata suster pengasuh para lanjut usia yang dititipkan anak cucunya disana.
Oma dan opa tersebut ada yang ikut memberi salam, ada yang hanya mengangguk-anggukkan kepala dan ada yang tidak merespon karena pendengaran dan penglihatannya sudah berkurang. Rata-rata usianya diatas 70 tahun, kecuali yang ada "stroke" atau kelemahan jantung, biasanya usianya lebih muda di usia 60-an karena ketidakmampuan beraktifitas sehari-hari.
"Bagus, suster. Biar tulangnya kuat, jantungnya terjaga dan tidak mudah terkena infeksi, karena vitamin D-nya cukup." Kata saya.
kebutuhan vitamin D untuk usia diatas 60 tahun lebih tinggi yaitu minimal 25 mcg perhari. Kalau usia di bawahnya, cukup 15 mcg perhari.
Tubuh membuat vitamin D3 (cholecalciferol), "calon Vitamin D" kalau terkena sinar matahari dengan gelombang ultraviolet B (UCB). Calon vitamin ini oleh hati dan ginjal diubah menjadi vitamin D yang bermanfaat untuk metabolisme tulang, metabolisme mineral tubuh, daya tahan kekebalan tubuh dan kinerja jantung.
Makanya para jompo diminta berjemur 1-2 jam di pagi hari, supaya cukup vitamin D bagi tubuhnya, kalau orang kulit putih berjemurnya cukup 15 menit.
Apalagi para Jompo ini kebanyakan sudah osteoporosis dan ada pengapuran tulang, maka berjemurnya harus tiap hari dan waktunya cukup agak terhindar dari komplikasi lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H