Membeli saham, seperti investasi lain, memiliki keuntungan dan resiko tersendiri. Seperti investasi tanah yang harus dijaga patok-patoknya, jangan sampai menyempit digeser tetangga, investasi rumah makan juga harus dijaga kualitas rasa dan kebersihannya jangan murahan atau investasi memelihara ternak yang harus dijaga jangan sampai terkena penyakit mulut dan kuku.
Memiliki saham di sebuah perusahaan yang bonafide, berarti ikut memiliki perusahaan itu walau dalam porsi kecil, namun jika perusahaan beruntung, banyak bagi sisa hasil usaha, pemilik sahampun kebagian uangnya juga.
Saham unggulan di lantai bursa adalah saham yang "tahan banting" menghadapi gejolak perekonomian dan politik dan harganya akan terus naik dalam jangka panjang. Memiliki saham di perusahaan-perusahaan ini bak menabung dengan cara unik, ikut memiliki si perusahaan.
Ikut pemilu, khususnya pemilihan presiden dapat diibaratkan membeli saham yang tak akan dijual lagi selama 5 tahun ke depan. Bila kita ikut orang yang lebih banyak mencoblos kandidat tertentu, otomatis harga sahamnya akan terus naik dan 5 tahun lagi kita akan dapat hasil yang lebih baik. Kalau memilih saham yang kurang diminati orang, dapat saja harganya terus menurun dan 5 tahun ke depan harga sahamnya dapat saja terbenam di harga 50 rupiah.
Bila beruntung, selain harga sahamnya naik dalam 5 tahun, kandidat yang bagus kinerjanya juga akan membagi "deviden" yang besar. Jadi dua kali untung.
Makanya, para pemain saham yang paham kondisi ini, terutama pemain asing "menunggu" perkembangan di 17 April 2019. Bila yang terpilih nanti figur yang bak "saham unggulan", mereka akan berbondong-bondong berinvestasi di Indonesia, namun bila yang terpilih saham "sedang tenggelam", niscaya dana segar itu lari ke negeri lain yang lebih menjanjikan kepastian bisnisnya.
![Sumber: Dokumentasi KOMPAL](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/03/28/img-20170510-180443-5c9c89cfcc528340487b3d64.jpg?t=o&v=770)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI