Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Warga Palembang "Pecah Suara" Menyanyi Jazz dengan Tulus

10 Maret 2019   23:00 Diperbarui: 10 Maret 2019   23:25 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulus, penyanyi kelahiran Bukit Tinggi, 31 tahun yang lalu di tanggal 20 Agustus adalah penyanyi jazz yang fenomenal karena selain menyanyi juga menciptakan sebagian besar lagunya dan memiliki perusahaan rekaman sendiri (Tulus Company). Dia juga merupakan arsitek lulusan Universitas Parahiyangan Bandung dan memulai bernyanyi di tempat nongkrong di sekitaran Kota Kembang itu untuk acara mahasiswa ataupun konser mini.

Beberapa penghargaan sudah diterimanya secara nasional maupun internasional membuat bujangan ini patut ditunggu penampilannya di "online" maupun "offline".


Hari ini 10 Maret 2019 si suara Jazzy habis ini tampil di The Sultan Convention Center Palembang dimulai sejak pukul 15.00. Sayangnya aku baru sadar itu pukul 15.00-nya ketika pementasan habis di pukul 18.00, karena kupikir tadinya mulai 17.00 dan konsekuensinya hanya dapat mendengar 5 lagu terakhir.

Untungnya lagu "Teman Hidup" yang paling kusuka dapat direkam, karena lagu ini selalu membantuku tersenyum walaupun nyonya di rumah ngomel-ngomel aku kelupaan cuci mobil, lupa jemput anak les atau lupa belanja telur.


Selain suaranya yang "cengkok" jazz-nya sangat khas, aksi panggungnya juga lumayan menggemaskan dengan muka "cubby" dan tubuhnya yang gempal tidak menghalangi gerakan tubuhnya yang lentur serta napasnya yang kuat (main fisik,nih, aku).

Sekitar 1500-an kursi tempat duduk penuh dan tidak terlihat adanya penonton yang pulang duluan karena bosan, walau ada beberapa anak balita yang dibawa bapaknya menonton terlihat terlelap di kursi sementara ayah dan ibunya berdiri joged-joged dan menyanyi. Ini pasti yang tidak punya pembantu atau asisten rumah tangga atau yang kakek dan neneknya yang biasa dititipi cucu ogah diminta bantuan lagi di hari Minggu.


"Kok, cepat pulangnya? Katanya nonton konsernya Tulus. Biasanya lama,kan?" Tanya istri setibanya di rumah pukul 19.00 kurang lebih. Lalu kuceritakan yang akunya salah melihat jam pertunjukan di tiket.

"Aduh, "honey".....Lucu sekali kamu, hahahahahaha....."Kata nyonya sambil terpingkal-pingkal antara prihatin dan mengejek.

Ya, habis mau bilang apa lagi? Sama istri harus transparan, kan? Daripada dipikir kita ke tempat lain yang cuma perlu  "dituntaskan" dalam 10-20 menit?

sumber: dokumentasi Kompal
sumber: dokumentasi Kompal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun