"Om Isjet ada memberi pelatihan menulis di Palembang, mau ketemu KOMPAL..."Begitu pesan Ko Deddy Huang di "WA" kepada saya dan beberapa "admin" kompal, karena memang hanya beberapa orang saja yang pernah bertemu beliau di Palembang ataupun di acara "offline" Kompasiana di Jakarta, intinya temu kangen ini agak terbatas dan waktunya pun "mepet" di hari Rabu 6 Maret 2019 kemarin dan hari ini harus pulang.
Lalu saya dan bu Tika, bendahara sekaligus sekertaris sekaligus "cheft" di KOMPAL menyanggupi datang ke hotel Horison tempat om Isjet menginap sekaligus pelatihan.
di depan hotel yang ada stasiun LRTnya (dokpri)
Pukul 17.40, mantan petinggi Kompasiana yang saya kenal sejak Kompasianival 10 November 2011 ini turun ke loby hotel dan tanpa basa-basi kami ajak langsung meluncur keliling Palembang dengan fokus di Jembatan Ampera dan sekitarnya.
Isjet dan saya Kompasianival 2011 (dok.pri)
Ini kedua kalinya kami bertemu di Palembang, setelah sebelumnya tahun 2016, ketika ada acara Nangkring Kompasiana yang saya ulas di
"postingan" ini. Di tahun 2016 itulah KOMPAL yang tadinya di 2012 pernah terbentuk, disarankan beliau diaktifkan lagi karena komunitas di Kompasiana akan mulai lebih diperbanyak peluang aktifitasnya dan kerjasamanya dengan adanya divisi yang khusus mengurusi komunitas di Kompasiana.
"Sudah makan pempek, om Isjet?"Tanya saya yang wajib diucapkan kalau ada tamu ke Palembang.
"Belumlah, pak dokter. Yang enak dimana?"Tanyanya.
Kamipun membawa beliau ke restoran pempek yang cukup terkenal di Palembang dan yang lucu, ternyata kami malah makan pempeknya lebih banyak dari si tamu. Lucu atau mengharukan,ya, tepatnya? Sangkin enaknya, oleh-oleh pempek untuk dibawa besoknya beliau beli disana.
sumber : dokumentasi Iskandar Zulkarnaen
"Belilah "HP" baru, pak dok." Kata Ko Deddy dan diiyakan oleh om Isjet ketika melihat hasil "jeperetan" saya agak kabur, padahal untuk "IG" atau di "blog" pribadi, gambar bagus itu penting banget.
"Iyalah nanti dipikirkan" Kataku karena merasa belum terlalu perlu dan punya "gadget" banyak di kantong itu sebenarnya agak merepotkan.
Tetapi jujur memang foto yang di "share" si mantan "COO Kompasiana" bikin pengen beli "HP" yang sama. Mau dibeli, enggak, ya?
dokumentasi Iskandar Zulkarnaen
Tidak lupa kami naik ke Jembatan Ampera, keliling lokasi Jakabaring yang dulu jadi area pertandingan Asian Games, mengikuti jalur LRT Palembang sampai ke ujung depo-nya yang ada "mall" cukup ramai, mengitari Jembatan Musi 4 di daerah Plaju yang keberadaanya mengurai kemacetan di pusat kota Palembang di kisaran 25% dan berakhir di Pasar Kuto tempat makan durian yang terkenal di Palembang.
Lihat Sosbud Selengkapnya