"Biasa, dok, minta rujukan untuk hemofilia." Kata pasien Bapak-bapak usia 60-an tahun yang tangan, lengan kanan dan paha kirinya ada biru-birunya.
"Sudah setahunan, ya, pak. Masih belum hilang, ya, penyakit darahnya?"Tanya saya.
Bapak ini setahun yang lalu ketahuan ada hemofilia, penyakit darah akibat faktor pembekuan 8 dan 9 di tubuh berkurang. Akibatnya, kalau ada luka susah mengering darahnya. Di tubuh ada 12 faktor pembekuan yang bahu membahu membuat sebuah perdarahan di tubuh menjadi mampat.
"Gara-gara dibekam, dok. Kulit saya ditusuk-tusuk jarum sebelum darahnya disedot pakai sejenis mangkuk. Beberapa hari darahnya masih mengalir, makanya saya dirawat dan dirujuk ke konsultan darah." Katanya lagi.
Konsultan hematologi dan onkologi adalah subspesialisasi penyakit dalam dan adanya di rumah sakit pendidikan tipe A, memeriksa faktor pembekuan si baoak dan didapatkan kadarnya rendah.
"Kasus bapak ini langka, karena terjadi saat tua. Kalau hemofilia sejak lahir, biasanya ketahuan saat berdarah waktu jatuh atau disunat saat kecil."Kata saya.
"Iya, dok. Ini hemofilia yang didapat, karena ada antibodi tubuh saya pada faktor 8 dan 9. Ada pemicunya, mungkin virus, obat-obatan atau trauma akibat bekam tadi."Kata si bapak lagi.
Memang pencegahan untuk pendarahan sangat penting untuk hemofilia yang sudah terjadi, tetapi yang perlu diwaspadai, bahwa mungkin saja penyakit ini muncul bukan karena keturunan. Kalau hemofilia yang keturunan biasanya ketahuan saat kecelakaan atau operasi dan sering umurnya tidak panjang. Yang bawaan terkait gen X dan kalau kedua orang tua ada gen hemofilianya, biasanya lebih parah.
Kalau yang didapat, biasanya saat usia tua dan karena proses autoimun yang sebenarnya dapat saja hilang.
Obatnya adalah faktor pembekuan yang turun melalui suntikan dan harganya mahal, makanya hanya boleh diberikan konsultan darah di rumah sakit tipe A.