Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Jadilah Golput Aktif, Ambil Jatah Surat Suaramu dan Bawa Pulang

31 Januari 2019   15:28 Diperbarui: 31 Januari 2019   15:42 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Si tisu putih (dok.pri.)

Konon, jaman dahulu, ketika rezimnya sangat otoriter, berpuluh tahun lalu, di sebuah desa terpencil di pantai Timur Sumatera Bagian Selatan di setiap pemilu, kepala desanya yang sangat disegani disana tinggal mengumpulkan semua orang yang punya hak pilih dan bertanya: apakah ada yang mau memilih partai lain selain partai "X"? 

Karena segan, takut semua urusannya di desa itu bakal sulit atau dipersulit, maka biasanya tidak ada yang berani maju.

Alhasil si kepala desa yang merangkap ketua tempat pemungutan suara (TPS) disitu dengan gagah perkasa mencoblos semua surat suara di tanda partai "X", mayoritas tunggallah ia disana.

Intinya, si kades pendukung partai "X", dia ketua TPS dan surat suara semuanya di desa itu dia yang menguasai, warganya yang takut padanya tidak melakukan coblosannya sendiri ke kertas suaranya dan otomatis pilihannya tidak aktif mereka laksanakan, tidak memilihpun mereka tidak dapat, karena 100% surat suara dipakai.

Secara prinsip, sebenarnya semua warga desa itu terpaksa masuk golongan putih (selanjutnya disingkat golput) pasif, karena tidak mengambil kertas suaranya dan membiarkan dokumen yang menentukan masa depan bangsanya dan dirinya sendiri itu di tangan ketua TPS yang dirangkap si kades yang disegani.

Bebas memilih, harus juga bebas tidak memilih, surat suara anda adalah hak anda dan jangan biarkan di TPS untuk dicoblos oknum pendukung partai atau capres tertentu yang kebetulan ada di TPS. 

Kalaupun memang bertekad tidak akan memilih, tetaplah ambil surat suaramu, rusak saja atau bawa pulang ke rumah buat dibingkai, itu hak anda.

Intinya, tidak memilih memang hak anda, tetapi anda wajib mencegah petugas di TPS berbuat dosa dengan memanipulasi surat suara anda untuk kepentingan tertentu atau sekedar iseng.

Setuju?

Dari FB Kompal
Dari FB Kompal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun