"Tangan kanan saya dari bahu ke ujung jari sering nyeri kesemutan, terkadang malah lemas, memegang gelas pun pernah terlepas dan pecah."Keluhan pasien nenek-nenek usia 60-an tahun awal dan ada hipertensi serta diabetes melitus.
Diperiksa lekuk wajah antara cuping hidung dan bibir atas ("sulcus nasolabialis"), antara kiri dan kanan ternyata simetris, serta lidahnya dijulurkan lurus tidak mencong, refleks yang aneh khas "stroke" tidak dijumpai di kaki kanan dan kiri.Â
Tekanan darahnya normal di 120/80 mmHg dan gula darah normal, karena rutin makan obat.
"Kalau tidur suka miring ke kanan, ya, nek?" Tanya saya.
"Iya, dok, lebih suka dan nyaman miring ke kanan, karena si kakek tidurnya suka di kiri tempat tidur." Katanya.
Berarti kakek nenek ini tidurnya sudah saling memunggungi. Disaat posisi demikian, bahu kanan si nenek tertekan kepalanya dan persyarafan di bahupun mengalami cedera yang dinamakan neuroparalisis, dimana terjadi pelemahan penerusan sinyal-sinyal listrik dari otak ke lengan karena ada daerah yang tertekan tadi.
"Mulai sekarang, tidurnya di kiri dan kanan bahu ditaruh bantal, nek. jadi tidurnya menghadap ke atas. Jangan miring kemana-mana lagi. Makannya juga pilih-pilih, makanan laut, biji-bijian, kacang-kacangan, daging, kurangi, ya. Banyak makan putih telur, ikan sungai dan susu diabetes." Anjuran saya.
"Durian, dok?"Tanyanya.
"Kurangi, nek. Gulanya bisa naik." Kata saya.
Nah, vitamin neurotropik cukup membantu mengurangi nyeri dan kelemahan otot sebagian yang sementara itu.Â
Jadi, mulai sekarang, kalau tidur telentang saja menghadap ke atas, ya. Siapapun yang ada di samping anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H