Ada ketegasan takala ketua KPU (Komisi Pemilihan Umum) Arief Budiman mengadakan konferensi pers di pukul 22.30 malam, 2 Januari 2019, setelah selesai mengecek langsung ke Kantor Bea Cukai Tanjung Priok, Jakarta untuk memastikan adanya "twit" dari politisi Partai Demokrat Andi Arief yang meminta beliau memeriksa langsung isu di "WAG" para politisi, adanya 7 kontainer dari China yang berisi surat suara yang telah dicoblos untuk menghindari fitnah.Â
Sebenarnya twit itu aman-aman saja, minta mengecek dan tujuannya baik, menghindari fitnah, tetapi entah mengapa saat konperensi pers, itu kicauan dihapus.
Mungkin karena ketua KPU meminta polisi bagian "cyber crime" mengusut siapa yang pertama kali menyebar "hoax" itu, katanya sudah satu kontainer disita KPU, sudah tercoblos semua nomor urut 1 dan yang menemukannya marinir. Jadi, penyebar "hoax" pertama mungkin ada di "WAG" si politisi.
Menarik, karena "hoax" ini bukan hanya berpeluang menjadi kampanye hitam untuk salah satu pasangan calon, tetapi berpeluang membuat demokrasi itu sendiri menjadi "cacat". Sehingga, kalau ada pemenangnya maka ada alasan menolaknya karena sudah kurang lebih konon kabarnya 10 juta suara sudah dicoblos duluan.
Sesuai agendanya, maka beberapa hari ini surat suara masih dalam tahapan lelang pengadaan barang dan kalau sudah didapat pemenangnya, baru di pertengahan januari 2019 dicetak.Â
"Hoax" ini mungkin kurang survey, karena memang pencetakan surat suara mundur dari seharusnya awal januari karena ada beberapa nama calon legislatif yang menang di pengadilan atau berganti gelar membuat KPU harus membuat perbaikan-perbaikan lagi.
Merusak kepercayaan masyarakat terhadap sistem pemerintahan demokrasi pasti dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak menyukai sistem ini dan kecurangan masif menjadi salah satu senjata  untuk mereka menawarkan sistem baru yang lebih baik.
Saya harap pihak kepolisian secepatnya menemukan penulis skenario, sutradara, aktor, aktris, perancang busana, komposer musik, penata artistik dan terutama produser dari drama "hoax" berjudul "Tujuh Kontainer Kertas Suara yang Terlubang" ini, secepat menangkap "Hoax" drama "Operasi Plastik Menggugat".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H