"Wah, trombosit anak saya turun lagi, ya,dok. Bagaimana ini?" Seorang pasien hipertensi di poliklinik rawat jalan yang kebetulan anaknya sedang dirawat karena demam berdarah menanyakan nasib anaknya.
"Memang kalau menurut penjelasan anak ibu, ini hari keenam demamnya, trombositnya masih turun, baru mulai naik hari ketujuh. Ibu jangan panik, tekanan darahnya jadi naik lagi," kataku mengingatkan. Tekanan darahnya 170/100 mmHg padahal bulan lalu 140/85 mmHg saat kontrol.
"Saya tidak bisa tidur, dok, selama menjaga anak saya ini. Takut infusnya habis tidak ketahuan, dengar suara keluhan pasien, dengar suara penjaga pasien yang mengobrol, dengar suara sirine ambulance, dengan suara jerit dan tangis kalau ada keluarga berduka. Makanya tekanan darah saya naik, dok. Paling jam 1 dini hari saya tertidur sebentar, pukul 3 lebih sudah bangun," keluhnya.
![Pemeriksaan tekanan darah (dok.pri.)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/12/27/tensi-5c24fff1c112fe068f1a97e6.png?t=o&v=770)
Normalnya saat malam, saraf parasimpatis yang bersifat "mengistirahatkan" organ tubuh dominan, denyut jantung pelan, otak mengurangi aktivitas, jantung-paru-ginjal-hati pun melaksanakan "relaksasi" yang normalnya antara 7-8 jam untuk orang dewasa. Mirip kalau gawai, perlu diisi baterenya dahulu. Namun bagi yang kurang tidur hal itu tidak tercapai, maka dapat saja kalau terjadi kronis maka pembuluh darah otak dapat tersumbat menjadi "stroke" dan jantung dapat tersumbat menjadi "angina" atau "angin duduk".
Cara mudahnya mungkin diberikan obat tidur, tetapi dapat saja membuat pasien ketergantungan dan ada juga yang berkurang daya ingat serta konsentrasinya, maka berbahaya kalau menyupir atau memegang tanggung jawab sesuatu. Cara yang alamiah antara lain menyarankan pasien meditasi, berdoa, sembahyang tahajud, mengaji, membaca kitab sucinya agar tenang dan mengantuk.
Menaikkan dosis obat darah tinggi baru dilakukan kalau waktu tidur pasien sudah cukup, namun tekanan darahnya masih lebih 140/90. Berarti tekanan darahnya sudah "bandel" dan memerlukan obat tekanan darah yang efektif antara lain jenis: diuretik, calcium cannel blocker, penghambat beta, antagonis renin-angiotensin blocker.Â
![dari FB Kompal](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/12/28/kompal-5c2506d812ae946f3565a1a7.jpg?t=o&v=770)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI