Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Ini Salah Satu Cara Antisipasi Kandidat Sering "Blunder"

27 November 2018   16:21 Diperbarui: 27 November 2018   16:35 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membaca tulisan "the master of political opinion" Yon Bayu , saya memikirkan bahwa semua kandidat memiliki peluang mengeluarkan pernyataan yang berpotensi "blunder", baik itu capres, cawapres maupun caleg.

Bung Yon Bayu (YB) mengusulkan adanya tim perias untuk mempersolek kata-kata kandidat tertentu kalau mau membuat konferensi pers terencana, tetapi menjadi bingung apakah tim ini mampu mempercantik "statement" beliau kalau ada pertanyaan wartawan langsung dan si kandidat terbiasa bicara "nyablak" tanpa pikir beberapa menit dahulu, karena tidak mau dinilai "telmi".

Sayapun mengusulkan ada satu tim lagi yang penting kalau ternyata kandidat atau beberapa kandidat yang disinyalir suka salah omong, eh, ternyata kebenaran banget salah omong lagi, maka perlu ada satu tim sukses yang sigap mengamankan alat rekam apapun, misalnya: kamera, tablet, telepon genggam para wartawan maupun orang awam di sekitar tempat si tokoh membuat "statement". 

Caranya, semua rekaman dari para perekam didengar ulang dan kalau "blundernya" kedengaran jelas, maka harus dihapus. Meminta rekaman itu bisa secara baik-baik atau secara "plan b" dan dapat saja gratis atau harus pakai "plan c".

Tentu ada resiko tim sukses pengaman rekaman ini dapat terkena pasal-pasal KUHP kalau tidak hati-hati, tetapi minimal si kandidat mampu dilindungi dari julukan "blunder setahun memohon terhapus oleh maaf sehari".

Sulitnya kalau pernyataan yang bikin alis terangkat itu disiarkan langsung, maka tim sukses harus menyiapkan seorang ahli hipnotis bintang lima yang mampu membuat semua pemirsa siaran langsung tersebut melupakan apa saja kata-kata si kandidat yang aneh.

Tetapi kalau memang ada kandidat yang punya ahli hipnotis jarak jauh antar media masa sedemikian, kenapa tidak si penghipnotis saja disuruh kampanye memenangkannya?

Dari FB Kompal
Dari FB Kompal

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun