"Wah, itu buah-buahan darimana?"Tanya saya kepada pasien di ruangan VIP ("Very Important Person") yang datang di Unit Gawat Darurat (UGD) dua hari lalu dengan keluhan sesak napas hebat, nyeri dada, mual muntah dan kesadaran menurun, dia terjadwal cuci darah dua kali seminggu, tetapi karena ada pekerjaan di daerah kabupaten asal kelahirannya, melewatkan "jatah" cuci darahnya minggu lalu.
"Dari keluarga, dok. Yang membesuk." Kata istri si pasien. Usia pasien 50 tahunan, kakinya dan kantung matanya bengkak, jantungnya suaranya kuat dan terdengar pecah, istilah medisnya "gallop", paru-parunya banyak suara berisik "ronkhi" menandakan ada rembesan cairan ke jaringan alveoli paru.
"Nah, jangan dimakan,ya. Kue yang banyak keju, telur, buah-buahan juga. Karena akan banyak kolesterol jahat LDL dan kalium bapak ini terlalu tinggi, lebih dari 6. Dapat mengganggu jantungnya." Pesan saya.
"Wah, kalau begitu, makanan pembesuk ini dikasih ke perawat saja, ya, dok. Di rumah juga tidak ada orang lain atau dokter yang mau?" Tanya si istri yang saya sambut dengan senyum. Wah, kalau saya ambil makanan pasien, apa kata dunia?
"Terserah ibu dikasih ke siapa, yang penting si bapak harus makan apa yang disiapkan rumah sakit." Kata saya.
Diet penyakit ginjal kronis dengan komplikasi gagal jantung harus memperhatikan banyak hal, pertama: rendah protein, jangan lebih 40 gram perhari, kalau lebih akan memperberat kerusakan ginjal.
Kedua, cairan yang diminum sedikit, 2 gelas saja saat belum jadwal cuci darah, kalau sedang cuci darah mungkin dapat 4 gelas seharian.Â
Ketiga, hati-hati kalium berlebih. Normal kalium tubuh 3,5 sampai 5,5 satuan, kalau terlalu rendah maupun terlalu tinggi dapat menimbulkan kelainan jantung, baik irama tak teratur ataupun jantung berhenti mendadak ("sudden death").
Ini terjadi akibat protein yang mengatur aktifitas jantung bernama Na-K ATP-ase terganggu kalau jumlah kalium terganggu.
Terakhir dietnya juga harus rendah kolesterol, supaya pembuluh darah di jantung, otak dan ginjal tidak menyempit karena aterosklerosis.
Bagi pembesuk yang berbaik hati membawa oleh-oleh, sebaiknya tentukan dahulu itu buah tangan buat siapa. Si pasien biasanya ada diet khusus, jangan diganggu dengan makanan dari luar. Kalau bawaannya buat yang menjaga, bawalah yang tidak mudah basi, karena si penjaga pasien terkadang tidak sempat makan tepat waktu karena repot.